Taman Botani Sukorambi? Ya Kali Ga Kuy..

/
0 Comments

(pintu masuk)

Sukorambi merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Jember yang mempunyai daya tarik yakni berupa taman wisata. Taman yang dibuat oleh Bapak Abdul Kahar Muzakir ini sudah ada sejak tahun 90an. Namun hanya digunakan untuk kegiatan internal keluarga beliau, seperti pesta kebun. Seiring berjalannya waktu, Bapak Abdul Kahar Muzakir ingin mengubah taman yang luasnya hampir dua belas hektar ini menjadi taman wisata dan edukasi bagi masyarakat Jember. Dan akhirnya pada 24 November 2006, “Taman Botani Sukorambi” diresmikan langsung oleh Bapak MZA Djalal selaku bupati terpilih pada masa itu. 

Taman Botani Sukorambi menjadi salah satu destinasi wisata Jember. Sesuai dengan namanya, di taman ini terdapat berbagai jenis tumbuhan. Hampir 500 jenis flora yang berada disini yang dijadikan sebagai sarana edukasi. Tidak hanya melihat tumbuh-tumbuhan, kita juga akan dapat melihat hewan-hewan seperti kuda, rusa, burung merak, aneka burung hias, kalkun, kelinci, dan lain-lain. Sarana edukasi yang ditawarkan disini tidaklah membosankan karena telah dibalut dengan sarana rekreasi.

Sekedar bercerita saja, saya termasuk orang-orang yang kurang piknik. Lebih betah di rumah walau kegiatan saya hanyalah berselancar di media sosial (Alasan sih bilang aja nggak punya duit). Pertama kali saya ke Taman Botani Sukorambi ini adalah saat saya duduk di kelas enam sekolah dasar. Dan minggu lalu, untuk kedua kalinya saya berkunjung kesana. Yang menjadi alasan saya berkunjung kesana adalah: 1) Taman Botani Sukorambi ini hanya ditempuh dalam waktu 20 menit dari rumah saya 2) Saya ingin melepas penat tapi tempatnya tidak jauh (apa bedanya dengan alasan yang pertama) 3) Harga tiket masuknya terjangkau sekaliii 4) Katanya nih, Taman Botani Sukorambi tidak seperti dulu. Nah alasan yang keempat ini yang membuat saya penasaran. Benar saja, di depan pintu masuk saja sangat berbeda tampilannya dengan saat saya pertama kali kesana, “Loh kok gini? Dulu nggak gini deh”, gumam saya.

Banyak perbedaan dari taman botani dulu dengan yang sekarang. Misalnya saja akses jalannya, paket wisatanya, dan penambahan wahana-wahana yang jauh lebih bagus dan lengkap. Menurut Mas Aldo selaku staff marketing Taman Botani Sukorambi, perbaikan dan penambahan (akses ataupun wahana) ini merupakan inovasi yang terus dikembangkan oleh pengelola agar masyarakat tertarik dan minat berkunjung ke Taman Botani Sukorambi.  
   
Salah satu upaya mengenalkan wisata lokal pada masyarakat umum yakni melalui media sosial. Harus diakui bahwa media sosial kini mempunyai peranan yang sangat penting dan kuat dalam hal pemasaran/ marketing. Sebelum saya berkunjung ke Taman Botani Sukorambi, saya lihat snapgram milik mbak-mbak selebgram yang menginformasikan bahwa ada tempat baru di taman botani yaitu “Taman Koi”. Penasaran dong saya, katanya sih merupakan taman koi pertama di Jawa Timur. Gasss lurr akhirnya saya memutuskan kesana wkwkwk. Untuk ke tempat wahana-wahana, kita harus menuruni anak tangga yang jumlahnya ratusan. Bagi yang tidak kuat atau ingin yang praktis saja, bisa menaiki golf cart dengan membayar Rp. 10.000, 00 per orang.

Sesampainya di bagian wahana-wahana nih, saya langsung cari yang namanya, “Taman Koi” itu. Tidak lama saya menemukan tempat itu. First impression saya lihat tempat itu adalah, “Ternyata memang bagus dilihat secara langsungnya, tidak jauh beda dengan reviewnya mbak itu”. Menurut saya, tempat ini seperti miniatur kecil dari taman Jepang. Pemilihan tanaman dan materialnya sangat pas, sangat menggambarkan nuansa taman di negara matahari terbit itu. Dan yang menjadi poin pentingnya adalah terdapat beragam jenis ikan koi yang ada di kolam tersebut. Airnya yang jernih membuat ikan-ikan koi yang beraneka warna itu menjadi terlihat sangat jelas oleh penglihatan kita. Selain bisa melihat keindahan ikan koi tersebut, pengunjung juga bisa berinteraksi dengan ikan koinya secara langsung dengan memberi makan pada mereka. Saat kita memberi makan, ikan-ikan yang jumlahnya sangat banyak itu akan menghampiri tangan kita, geli-geli gimana gitu rasanyaa. Sangat seru kann!! Oh iya, bagi kalian yang sangat menjaga feed instagramnya, tempat ini cocok banget buat kalian berfoto bersama atau mungkin juga berswafoto (selfie). Menurut saya nih, tempat ini sangat instagramable di berbagai sudutnya. Selain tempatnya memang bagus dan sangat instagramable, tempat ini juga menyediakan fasilitas berupa gazebo yang bisa digunakan untuk sekedar bercengkrama dengan keluarga atau pasangan kalian. Yang tidak kebagian dapet di gazebo, tenang saja, di Taman Koi ini juga menyediakan kursi-kursi kayu yang sengaja didesain seperti itu agar terlihat alami.
(Taman Koi di Taman Botani Sukorambi)
Pengelola Taman Botani Sukorambi terus mengembangkan inovasi guna membuat tempat wisata rekreasi sekaligus edukasi yang menyenangkan. Pemasaran yang dilakukan juga cukup bagus misalnya melalui website yang selalu diperbarui, media sosial (facebook dan instagram), menyebarkan brosur, dan memasang iklan di fasilitas umum seperti bandara ataupun stasiun. Menurut saya, upaya-upaya seperti ini akan membuat Jember makin rame!!

Suatu hari saya tuh pernah kepikiran, sepertinya enak juga ya pergi ke taman bunga untuk sekedar melepas penat karena kesibukan kuliah emang kuliahnya pernah sibuk, mbak? Lalu saya bayangin gitu ada taman bunga yang berisi tanaman bunga aster dengan warnanya kalem-kalem. Haduh sepertinya kalau saya kesana, saya akan betah di taman itu. Ngomong-ngomong tentang bunga aster, bunga aster ini berasal dari Tiongkok, mempunyai tinggi sekitar 30-70cm. Bunga ini sekilas mirip dengan bunga kertas. Dan lebih mirip lagi dengan bunga krisan. Banyak orang yang sering tertukar dalam penyebutannya. Jika kita perhatikan, daun aster dengan krisan itu terlihat berbeda, mulai dari bentuk, warna, dan ketebalan daun tersebut. Daun aster terlihat lebih tipis dibandingkan dengan krisan, daun krisan lebih kaku dan tebal dan warna daun aster lebih hijau dari krisan. Tanaman ini dapat hidup sepanjang musim. Dapat tumbuh bagus di daerah dataran tinggi, tetapi tetap bisa hidup di daerah dataran rendah yang penting masih bisa menerima sinar matahari yang cukup. 
(sumber: pinterest)
Saya jadi bayangin nih kalo taman bunga aster ada di Taman Botani Sukorambi. Mungkin tiap saya stress, banyak tekanan, saya akan pergi kesana. Memandang bunga-bunga yang mekar itu, waah sungguh memanjakan mata. Taman bunga ini sepertinya akan menjadi spot yang instagramable deh. Selain itu, bisa juga dijadikan sarana edukasi, dengan cara mempraktekkan budidaya bunga ini misalnya. Sangat menyenangkan sekali bukan? Huehehe, ini sih masih impian saya. Akankah bisa benar-benar diwujudkan di Taman Botani Sukorambi? Kami tunggu inovasi-inovasi Bapak/ Ibu pengelola Taman Botani Sukorambi :) Jember bangga punya Taman Botani Sukorambi. Kamu orang Jember? Belum pernah ke Taman Botani Sukorambi? Boleh ndak  saya bilang kamu cupu? Wkwkwk :D Diajak doi ke Taman Botani Sukorambi? Ya Kali Ga Kuy.. Kuylaah



 “Artikel ini diikut sertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Taman Botani Sukorambi dan Blogger Jember Sueger #2”
Info lebih lengkapnya teman-teman bisa langsung buka website:
·         www.tamanbotanisukorambi.com
·         www.bloggerjembersueger.com


Baca Juga Nih

No comments:

Komentar dan saranmu akan bermanfaat untukku 😊

Powered by Blogger.