Dosen Killer? Jangan Takut

/
1 Comments


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh ^-^
Teman-teman udah pada KRS an kan semester ini? Udah minta persetujuan dosen wali? Atau bahkan sudah ada yang mulai kuliah ya, semangaatt~

Sebelum mulai nih, saya mau tanya ke teman-teman dulu. Apa yang ditakutkan dari kebanyakan kita (mahasiswa) saat menempuh suatu mata kuliah? Yang pertama mungkin mata kuliahnya dianggap sulit bagi diri kita. Mata kuliah sulit ini ya tergantung bagaimana kita memahami materinya, kembali pada individu. Saat otak kita susah mencerna, kita akan menganggap mata kuliah tersebut sulit. Biasane seh wes wegah ngono arep disinau i. Solusinya adalah sering berlatih dan berguru pada yang lebih ahli, siji nehojok males” (jangan malas). #selfreminder Yang kedua dan yang paling ditakuti (menurut saya nih) adalah dosen yang galak. Iya nggak? Apalagi galak bin medit nilai. Astaghfirullah double kill itu, ya nggak?

Mau bercerita sedikit nih pengalaman semester tiga saya kemarin. Boleh dibaca, kali aja teman-teman ada yang merasakan hal yang sama dengan saya. Atau mungkin juga bisa dijadikan pelajaran ke depannya. Jadi, semester tiga adalah masa-masa yang berat menurut saya. Dimulai dari ada kegiatan yang lebih banyak dari semester sebelumnya, bencana malas yang sering melanda, tugas-tugas dengan deadline yang berbarengan, jam tidur tidak karuan. Dan satu lagi, beberapa matkul dengan dosen pengampu berlabel killer. Dosen killer seolah-olah menjadi momok bagi mahasiswa seperti saya (yang penakut dan lemah) :’)

Untuk tugas-tugas mata kuliah dengan dosen yang killer ini, saya kerjakan dengan sepenuh hati. Iya sebenernya semua tugas harusnya begitu ya. Jangan ada yang diremehkan. Karena semuanya juga akan menjadi ilmu untuk kita #amalbijak2019 Punggung pegal-pegal, tangan pun juga yo meh canthengen pisan drijine, mata berkantung hitam, istirahat yang kurang, pun sudah saya rasakan di semester ini. Dan yang saya sebutkan barusan adalah akibat dari wujud ikhtiar saya dalam mengerjakan tugas. (oke maap jika sedikit mendramatsir guys). Teman-teman sekalian pasti punya cara masing-masing sebagai wujud ikhtiarnya. Mungkin juga ada yang lebih soro (terlalu) dari saya. Tidak apa-apa teman-teman, lelahmu akan bernilai ibadah apabila dilakukan dengan lillah #amalberusahamengurangisambat2019

Selain ikhtiar yang saya sebutkan di atas, ada salah satu ikhtiar yang sedikit-banyak mengurangi ketakutan saya dengan dosen yang killer. Ikhtiar ini baru saya coba kiranya setelah “TRAGEDI UTS PPS” yang tidak perlu saya ceritakan karena takut menimbulkan ujaran kebencian pada khalayak ramai :v  intinya setelah setengah semester berjalan lah waktu itu. Berawal dari dihantui dengan cerita-cerita pengalaman dari kakak tingkat sebelumnya. Dosen yang ini killer, ngajarnya nggak enak, nilainya susah bagus, dan lain sebagainya. Kemudian saya berpikir, bagaimana caranya agar kalimat-kalimat itu tidak menghantui saya lagi? Kalo hantu harus dilawan dengan apa ya biasanya? Iyap! BERDOA! Dengan bermodal jemari yang lihai menggerakkan keyboard lalu menanyakan sesuatu pada mbah google, “DOA UNTUK MELEMBUTKAN HATI SESEORANG”. Wushh banyak sekali referensi yang muncul. Mata saya pun selektif membaca judul satu persatu mana sekiranya yang paling sesuai redaksinya dengan yang saya cari. Alhasil, menemukan satu alamat yang judul dan redaksinya pas dengan yang saya butuhkan.

Allahumma innaka antal azizul kabir. Wa ana abduka adhdhoiifudzdzaliil. Alladzi laa khaula wa laa quwwata illaa bika. Allahumma sakhkhirlii (.....nama yang dituju....) kama sakhkhorta fir’auna layyantal hadiida li dawuda. Fa innahu la yantiqu illa bi idznika. Nashiyatuhu fii qobdhatika. Wa qolbuhuu fi yadikka. Jalla tsanau wajhik. Yaa arkhamar rakhimiin.”

Artinya: “Ya Allah sungguh Engkau Maha Mulia Maha Besar. Sedangkan saya hamba-Mu yang sangat hina dina. Tiada upaya dan kekuatan kecuali karena Kau. Ya Allah, tundukkanlah (.....nama yang dituju....) padaku, sebagaimana Kau telah menundukkan Fir'aun pada Musa AS. Dan luluhkan hatinya untukku, sebagaimana Kau telah meluluhkan besi untuk Daud AS. Karena sungguh dia takkan berbicara kecuali dengan izin-Mu. Ubun-ubunnya dalam genggaman-Mu, dan hatinya di tangan-Mu. Pujian wajah-Mu telah Agung, wahai yang lebih sayang para penyayang.”

Selengkapnya bisa teman-teman cek disini

Bagaimana teman-teman setelah membaca doa dan artinya? Merinding tidak? Untuk teman-teman ketahui, doa diatas adalah doa Nabi Daud alayhissalam yang dikenal sebagai nabi Allah yang sabar dan lembut hatinya. Doa ini mengandung makna bahwa sebenarnya kita ini insan yang banyak sekali kekurangan jauh dari kata sempurna. Semua yang ada di muka bumi ini dikendalikan oleh Allah. Kita mah apa atuh? Kemampuan kita dapat diibaratkan jauh lebih kecil dari buih di lautan dengan kemampuan dan kuasa yang Allah punya. Yang terjadi di bumi seluruhnya adalah kehendak dari Allah, atas izin Allah Maha Besar. Allah adalah pemilik segalanya. Jadi jangan kelewat bangga dengan apa yang kita punya termasuk doi, karena sesungguhnya itu hanyalah “kepunyaan yang fana”. Yang kita anggap “punya” itu “hanyalah titipan” dari Allah. Bisa sewaktu-waktu diambil oleh empunya. Jiwa dan raga kita hanya milik Allah. Begitu pula dengan jiwa dan raga insan yang lain, termasuk dosen kita yang killer. Iya kan?

Kapan doa tersebut saya baca? Kalo sudah mengalami kebuntuan dalam mengerjakan tugas, hehehe. Doa ini dimaksudkan agar saat dosennya melihat tugas saya, nanti beliau jadi dilembutkan hatinya, tidak tega memberi nilai jelek, begitu huhuu. Jangan lupa juga mendoakan dosen-dosen kita. Karena beliau-beliau salah satu sumber ilmu kita. Jangan doain yang jelek-jelek walaupun pernah tersakiti guys.. Oh iya, mungkin agar mudah dihafal, teman-teman bisa menempelkan doa itu di dinding atau di papan info yang dipasang di atas meja belajar milik teman-teman yaa. Pokok tempat yang mudah dilihat dan dijangkau teman-teman. Jadi saat ingat dosennya, auto baca doa itu hehe. Atau mungkin jika ingin lebih dirutinkan lagi dibaca setelah sholat wajib. Kan lumayan bacanya setidaknya lima kali sehari, insyaAllah lebih cepat hafalnya.

Oh iya, doa Nabi Daud alayhissalam mungkin bisa dijadikan salah satu trik ya untuk semester ini hehe. Tapi, trik ini bagi saya bukan menjadi hal yang utama. Bagi saya, yang utama adalah meminta doa dari orang tua. Minta doa ke orang tua (ayah maupun ibu) agar nilai kita baik, ilmu kita barokah dan kelak akan bermanfaat. Saya selalu bercerita pada ibu saya. “Buk, dosen matkul blablabla ini killer, nilainya juga nakutin blablabla” dan pada akhirnya saya juga meminta doa, “Doain ya buk aku lancar ngerjain ujian matkul blablabla”. Teman-teman, jangan sungkan meminta doa pada siapapun (yang penting doanya baik). Kita nggak tahu doa dari siapa yang akan Allah dengar, bukan? Dan jangan pelit juga untuk mendoakan kebaikan orang lain.

Di samping meminta doa, jangan lupa belajar yang giat man-teman. Mari bersama-sama membasmi rasa kemalasan. Ketika kita mendengarkan di kelas jangan kayak saya yang pernah kesirep, giat belajar, lakukan semua dengan total, insyaAllah dah dosen killer tak lagi menjadi ketakutan bagi kita. Jangan lagi takut dengan dosen killer. Berdoa pada Allah. Saat kita berlindung pada Sang Maha Pemilik segalanya, insyaAllah kita akan jauh lebih tentram hatinya. Oh iya, mari sama-sama perbaiki niat. Kuliah bukan semata-mata mencari nilai A, melainkan mencari ilmu yang bermanfaat dan yang diridhoi oleh Allah juga. Ya emang kita nggak bisa mengelak, tolok ukur pendidikan di Indonesia sekarang adalah sebuah nilai (angka) yang bersifat kuantitatif. Saya pun nggak munafik jika di kampus kuliah juga untuk cari nilai. Teman-teman saya yang lain pun berlomba-lomba untuk dapat nilai yang bagus. Tapi ingat, jangan hanya nilai yang kita cari. Soft skill pun juga harus kita galii...   

Mungkin itu cerita singkat saya eh nggak deng agak panjang. Teman-teman pasti juga punya wujud ikhtiar yang berbeda-beda ya? Boleh nih kalo berkenan bisa berbagi di kolom komentar. Oh iya, postingan ini bukan berniat untuk menggurui ya, tapi saling belajar dan memberi tau hal yang positif. Siapa tau bermanfaat bagi yang membaca huehehe. Mungkin juga banyak dari kalian yang pengalamannya jauh lebih banyak dari saya. Bolehh sangat untuk dibagikan. Maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan. Teman-teman boleh mengkritik atau memberi saran pada saya. Terimakasih sudah mau-maunya membacaaa...

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh ^-^


Baca Juga Nih

1 comment:

  1. Assalamualaikum wr. wb.
    Mampir ke blog ini karena judulnya menarik mataku. Aku sekarang di semester 4 mau jalan ke semester 5. Aku awalnya ga mengira kalau dapat dosen yang killer, soalnya udah 2 kali ambil mata kuliah yang diampu beliau dan selalu mendapat nilai bagus. Tetapi sangat disayangkan, semester ini bukan keberuntunganku pada mata kuliah Pak Dosen. Aku yang lalai dan ceroboh salah mengirim tugas, yang semestinya file tugas UAS yang kukirim malan file tugas UTS. Aku selama berminggu-minggu tidak menyadari kesalahanku, dan sayangnya Pak Dosen juga tidak memberitahuku kalau aku salah submit tugas, ya, beliau hanya diam. Sampai akhirnya nilai keluar dan aku mendapat nilai jelek (karena dianggap tidak mengumpulkan tugas). Aku sangat menyesal dan merasa bersalah pada diriku sendiri. Seperti ikhtiyar ku dalam mengerjakan tugas tidak ada hasilnya. Aku stres dan ga bisa berbuat apa-apa. Aku sudah menghubungi Pak Dosen sekiranya beliau dapat memberikan kesempatan padaku untuk mengirim file UAS yang asli, namun lagi-lagi beliau tidak merespon dan mengabaikan pesanku. Kini aku cuma bersandar dan berharap sama Allah agar doaku untuk meluluhkan hati Pak Dosen bisa didengarkan dan diijabah oleh Allah SWT. Karena disamping ilmu yang kudapat, nilai sangat penting bagiku agar dapat lulus dengan cepat dan segera membantu orangtua meringankan ekonomi keluarga. Mohon doanya agar Pak Dosen bisa terbuka hatinya. Aamiin Allohumma Aamiin :")

    ReplyDelete

Komentar dan saranmu akan bermanfaat untukku 😊

Powered by Blogger.