Saya bukanlah orang yang addict dengan film. Mau nonton kalau filmnya: menarik; dirasa ada moral valuenya (setelah melihat trailernya, baca novelnya, lihat web seriesnya, dsb); pemainnya adalah salah satu aktor atau aktris yang saya kagumi. Nah, di awal tahun 2020 ini saya me-maukan diri untuk nonton film yang dirasa ada moral valuenya setelah menonton web seriesnya. Filmnya Berjudul, “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini”. Film yang mulanya diadaptasi dari buku dengan judul yang sama (karya Marchella FP) kemudian dijadikan web series (persembahan dari Toyota Indonesia). Sejak dari bukunya saja film ini sudah mendapatkan atensi yang tinggi dari pembaca. Web series yang berjumlah tiga episode pun telah ditonton jutaan kali oleh penonton.

Kali ini saya tidak mau memberikan spoiler isi buku maupun filmnya (kan memang tidak boleh ya), tetapi hanya ingin menilai dan berusaha meracuni teman-teman untuk menonton film yang sangat direkomendasikan ini!! Rating dari saya sendiri 9,8/10. Nyaris sempurna, sempurnya hanya milik Allah, jadi tidak bisa 10/10.

Bagi saya sendiri film ini memuat ragam persoalan baik dari dalam diri sendiri, keluarga, dan sekitar. Saya merasa hampir tiap bagian dari film ini ada hubungannya dengan kehidupan kita. Pun demikian menurut teman-teman yang sudah menonton. Dan dari film ini saya merasa, “Oh ternyata aku tidak sendiri mengalami kejadian yang sama. Bukan hanya Awan saja yang merasa seperti ini. Orang lain juga pernah dan mungkin bahkan lebih dari itu”.

Pemilihan peran, penjiwaan dari tiap pemeran, soundtracknya mendukung dan sesuai, sinematografinya keren bangett, dan masih banyak hal yang memukau dari film ini. Film yang tayang serentak pada tanggal 7 Januari 2020 ini disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko Pada penayangan hari pertama film ini sudah membludak penontonnya. Tak sedikit pula yang memberi rating tinggi dan merekomendasikan film ini untuk ditonton. Memang sebagus itu filmnya.

Dari film ini juga saya mulai sadar jika tiap keluarga pasti punya sisi gelap yang tidak mereka perlihatkan pada khalayak. Saya yakin tiap keluarga selalu punya rahasia yang hanya diketahui oleh mereka saja, bahkan hanya beberapa anggota keluarga saja. Rahasia tersebut mereka simpan rapat-rapat, menampakkan kepada khalayak bahwa mereka sedang baik-baik saja, seperti keluarga lain pada umumnya yang selalu terlihat bahagia. Kita tidak pernah tau rahasia apa yang ditutupi dengan kebahagiaan yang palsu yang biasa kita lihat dari luarnya saja.

“Kamu enak deket banget sama mama papa kamu” “Enak banget ya kamu punya kakak yang baik, perhatian, enak diajakin curhat” “Beruntung sekali kamu apa-apa selalu tersedia, diturutin sama orang tuamu” “Keluargamu selalu harmonis ya. Pengen deh seperti itu” “Kamu rukun banget sih sama adekmu, nggak pernah berantem ya?” dan masih banyak lagi contoh kalimat yang biasa dilontarkan oleh teman-teman kalian. Pernah merasa? Atau malah mungkin kita pelaku yang suka bilang gitu ke teman kita?

Kembali lagi, mungkin kita tidak tahu sisi gelap dari tiap keluarga. Bisa jadi kakaknya sangat perhatian ke adiknya karena di rumah tersebut orang tua mereka selalu bertengkar. Bisa jadi semua yang temanmu inginkan selalu dituruti tapi orang tuanya tidak pernah memberikan kasih sayang secara imateriil (kasih sayang) kepadanya karena orang tuanya sibuk bekerja. Dan masih banyak rahasia keluarga lain yang tidak kalian temukan.

Jadi gini, apa yang kita lihat indah di luarnya, mungkin bisa jadi menyimpan luka yang begitu pahit di dalamnya. Bisa jadi begitu, bisa juga tidak. Setiap orang cenderung menutup sedihnya dengan kebahagiaan yang fana karena tidak ingin orang di sekitarnya turut sedih. Bukankah begitu?

Lantas, apa yang harus kita lakukan? Memandang sesuatu dengan biasa saja dan jangan mudah membandingkan. Allah selalu memberi porsi senang dan sedih secara adil. Mari perbanyak syukur dengan apa yang ada. Semoga keluarga kita semua selalu dalam lindungan Allah ya😊

Teruntuk teman-teman yang sedang menyembuhkan batinnya, teruntuk teman-teman yang ingin rehat, teruntuk teman-teman yang putus asa, mungkin film ini juga bisa menjadi penawarnya. Musik pendukungnya sangat sesuai. Saat nonton filmnya juga bisa sekaligus menikmati musiknya. Bagi saya, Hindia dan Kunto Aji jadi juaranya. (Maaf Mbak Isyana, mungkin Anda bisa mencoba menang di lain film hehe)

Yang dicari hilang
Yang dikejar lari
Yang ditunggu, yang diharap
Biarkanlah semesta bekerja, untukmu
(Kunto Aji-Rehat)

Begitulah hidup. Tidak ada yang bisa menerka jalannya bagaimana. Ikuti saja alurnya kemana langkah kita akan dibawa. Nikmati jalan yang dapat kita lalui. Orang-orang akan silih berganti datang dan pergi. Ada yang menetap dan bertahan, ada pula yang hanya singgah lalu menghilang. Pernah dekat sedekat nadi, lalu begitu saja berpisah raib entah kemana.

Sebagai insan kita hanya bisa merencanakan dan mengupayakan, keputusannya ada pada Allah. Saat mimpi kita gantungkan dan kita berupaya menggapainya, sampai atau tidak kita meraihnya adalah kuasa dari Allah. Saat lelah silakan beristirahat, menepi sebentar. Jangan berhenti, Allah pasti memberi waktu dan kesempatan kita untuk menggapai mimpi kok.

Kutipan yang paling saya ingat dari film ini adalah ucapan dari Kale untuk Awan “Sabar satu persatu”. Saat diri ini penat, kutipan ini menjadi obat. Yuk teman-teman mari bersama sayangi diri, gapai cita setinggi langit, jangan putus asa, kalau lelah silakan rehat..

Yang belum nonton, silakan sempatkan waktu ke bioskop untuk nonton. Ajak keluarga dan sanak family kali aja mau ngode ke mereka wkwkwk. Masih tayang kok, ayo nonton!

*semua yang saya tulis bersifat subjektif dari sudut pandang pribadi, bila ada yang bersinggungan, monmaap yak. Mari hargai perbedaan😉

Powered by Blogger.