Assalamualaikum, di judul itu udah keliatan kan kita mau bahas apa? Yaps, SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) atau bisa juga disebut jalur undangan. Kok bisa disebut jalur undangan? Karena ya memang kita “diundang” oleh universitas yang kita pilih. Diundang tuh dalam artian, kita sudah terseleksi dari berbagai anak di penjuru nusantara yang daftar di perguruan tiggi yang dipilih.
Untuk yang belum tau sistem dari jalur undangan ini gimana, nih coba saya akan jelasin. Jadi, kalo kalian mengikuti jalur undangan, kalian tidak perlu repot-repot untuk mengikuti tes tulis. Kalian hanya perlu repot dengan nilai rapot yang bagus, konsisten, tidak turun dari semester satu hingga semester lima, hehe. Lebih mudah yang mana hayo? Tidak ada yang mudah diantara keduanya, semua sama-sama harus ada usaha, perjuangan, dan persiapan yang matang yaaa...
Tahun ini, di sekolahku, dari 300an anak hanya ada 76 siswa yang diterima dengan cara seleksi tersebut. Kebetulan, sekolah saya berakreditasi A, jadi yang boleh mengikuti jalur ini adalah sebesar 75%. Itu hanya yang boleh mengikuti loh ya, untuk keterima atau tidaknya melaui jalur ini, yang menyeleksi adalah perguruan tinggi yang telah kita pilih (pilihan pertama).
Oh iya nih aku mau bagi-bagi pengalaman satu tahun terakhirku sampai akhirnya keterima di perguruan tinggi melalui jalur undangan, selamat membaca!!
1.  NILAI RAPOT DARI SEMESTER 1-5 USAHAKAN TIDAK TURUN
Ini penting banget sih kalo mau ikut jalur SNMPTN. Sudah dari tahun-tahun lalu memang salah satu poin pentingnya ini. Harusnya dari semester 1 kelas 10 kita itu sudah bersemangat dalam bersaing dengan teman-teman kita. Tapi, kebanyakan sih kelas 10 itu masih pada suka main, karena tugasnya pun juga masih ringan-ringan aja. Iya kan? Terus kelas 11, lagi aktif-aktifnya tuh ngurusin organisasi, soalnya baru punya adik kelas, hehe. Nah kelas 12, masanya untuk bertaubat. Mulai rajin, baca buku, ngerjain PR, belajar buat ulangan, dsb. Mayoritas siswa SMA seperti itu. Main boleh, aktif organisasi boleh. Tapi nilai akademik di sekolah juga harus baik. Jangan jadikan kegiatan di luar sekolah hambatanmu untuk meraih prestasi.
Kalo pengalamanku, kelas 10 semester 1 nilainya alhamdulillah baik, masuk ranking. Terus semester 2 karena banyak kegiatan, mulai tidak fokus, jadi rankingnya turun, tapi nilai tetap (tidak ada perubahan naik). Kelas 11 semester 1 niatnya mau bangkit, tetapi kegiatan organisasi yang “menyenangkan” membuatku agak tidak rajin. Lagi, ranking turun (tapi alhamdulillah nilai naik). Semester 2 nya berusaha lebih rajin dari semester kemarin, eh taunya ranking turun lagi, tapi alhamdulillah nilai naik. Eh iya, maksud nilainya naik tuh bukan dari tiap-tiap mapel gitu, tapi secara garis besar aja hehe. Memasuki kelas 12 semester 1, semester akhir dari aspek nilai mengikuti SNMPTN, akupun mulai tobat. Karena sudah tidak ada kegiatan organisasi, jadi mulai bisa fokus dengan pelajaran akademik di kelas. Kalo ada waktu luang diusahakan untuk belajar. Dan alhamdulillah di semester pamungkas, rankingnya tetap dan nilainya naik, hehehe.
2.  SERING-SERING KONSULTASI PADA YANG LEBIH TAU TENTANG SNMPTN
Jangan asal pilih orang buat konsultasi beginian. Karena ini juga bisa menentukan masa depan kalian. Contoh orang yang tepat adalah, guru kalian di sekolah terlebih guru BK. Biasanya, guru BK adalah guru yang lebih update soal ginian ketimbang guru pengajar pada umumnya. Tapi, kalian jangan mentah-mentah menerima masukan dari guru BK, kadang ada juga yang kurang tepat buat kita, hehe jadi kalian juga harus mempertimbangkan pilihan kalian sendiri juga pada akhirnya. Terus bisa juga tuh kalo yang les di luar sekolah, ke tentor kalian. Kalo aku, dulu sih lebih sreg dengan masukan-masukan dari tentor. Karena masukan-masukan dari mereka lebih fresh daripada masukan dari guru BK di sekolah. Mungkin ke BK hanya sekedar melihat rekam akademik selama lima semester sama liat selebarannya PTN/? yang masuk ke sekolah seringnya, ahahahaha..
Adalagi nih alumni, bisa kalian tanya-tanya pada alumni yang sebelumnya diterima di perguruan tinggi melalu jalur SNMPTN, terlebih ke alumni yang keterima di universitas yang mau kalian pilih. Kalian bisa tanya tuh gimana tipsnya mas mbak kok bisa keterima make jalur undangan di univ blablabla. Sedikit banyak pasti jawaban dari kakak alumni akan membantu dalam proses pemilihan univ yang kalian tuju..
3.  MENGETAHUI POTENSI DIRI AGAR TIDAK SALAH PILIH
Mengetahui potensi diri itu penting loh. Kenapa kok penting? Karena itu akan dapat menentukan minat bakat kalian. Mau dikembangkan ke arah mana potensi kalian, dan itu juga bisa jadi mempengaruhi jurusan yang kalian pilih di perguruan tinggi nanti. Misal nih, kamu sukanya yang berbau eksak, tapi kok daftarnya ke FH? Nahloh, nggak nyambung kan. Kalo suka eksak kan mending ke FMIPA, FEB (meskipun masuk FH juga boleh kalo tidak terlalu beban ke kaliannya). Itulah pentingnya mengetahui potensi diri.
Banyak cara untuk mengetahui potensi diri. Biasanya sih ada gitu yang ngadain tesnya. Dulu di sekolahku kebetulan ada, bayar mungkin sekitar 60rb (tahun lalu ini ya). Setelah tesnya, kita tau kita itu condong otak kanan atau kiri, lebih minat pada hal yang bagaimana, jurusan apa yang cocok buat kita, dsb. Sangat membantu sih menurutku. Jadi, kalo ada tes-tes seperti itu, ikut aja, toh buat kebaikan kalian ke depannya. Atau bisa juga yang gratis, melaui web-web tertentu. Tapi sih kurang konkret hasilnya biasanya.
4.  IPA YA IPA, IPS YA IPS. PLIS JANGAN MAIN TIKUNG
Ini nih yang tiap tahun ada aja kejadiannya. Kebanyakan sih yang anak IPA yang main tikung ke jurusannya anak IPS. Aku anak IPS dan aku kurang terima dengan hal itu, ahahaha. Alasannya sih biasanya “Dari dulu itu aku minatnya di IPS, tapi orang tua nyuruhnya di IPA.” Atau “Aku nggak suka hitung-hitungan. Enak di SOSHUM, hitung-hitungannya nggak njelimet kayak SAINTEK.” Terus terang sih, saya kasian liat teman-teman yang pada pindah jalur saat perguruan tinggi. Ilmu yang diterima selama tiga tahun sia-sia. Percuma gitu kalian belajar susah-payah, ternyata pada akhirnya tidak kalian gunakan di kemudian harinya (di Perguruan Tinggi). Malah harus mulai dengan mempelajari ilmu yang baru. Yang mungkin sangat asing bagi kalian-kalian yang pindah jalur, dari IPA ke IPS ataupun dari IPS ke IPA.
Jadi, usahakan tetap pada jalurnya. Kasian juga haknya yang seharusnya menjadi bangku anak IPS eh tapi malah diambil sama anak IPA. Kasian juga guru masa SMA yang ngajarin kalian sampe bisa, eh taunya pas udah bisa nggak diaplikasikan di perguruan tinggi, hehe..
5.  PRESTASI AKADEMIK MAUPUN NON AKADEMIK JUGA DIBUTUHKAN
Ini salah satu poin penting juga di dalam penilaian perguruan tinggi untuk menerima kalian sebagai mahasiswanya nanti. Kalo kalian punya prestasi yang gemilang di masa SMA, pastilah peluang kalian lebih besar diterima daripada teman kalian yang tidak mempunyai prestasi sama sekali. Prestasi yang dilampirkan juga memiliki syarat. Misalnya saja minimal harus tingkat rayon, prestasi yang dilampirkan maksimal tiga. Ini berlaku untuk akademik maupun non-akademik. Jadi, jika kamu juara di bidang nyanyi mungkin, atau bidang olahraga, jika prestasi tersebut memenuhi syarat, lampirkan saja pretasi itu. Oh iya, jika kamu memang punya banyak prestasi (ada lebih dari tiga mungkin), kamu harus pintar-pintar memilih mana yang akan kalian lampirkan, kalo bisa yang prestasi tingkat paling tinggi. Contoh nih, kalian ada sertifikat juara satu lomba .... tingkat kecamatan, lomba .... tingkat kabupaten, lomba ..... tingkat karesidenan, lomba .... tingkat provinsi, lomba ...... tingkat nasional. Jika itu yang terjadi, maka sarannya, yang dilampirkan adalah sertifikat karesidenan, provinsi, dan nasional (pokok yang paling tinggi diantara lainnya).
Terus nih ada tambahan, kalo kita ikut lomba-lomba yang diadain sama perguruan tinggi, kita akan mendapatkan sertifikat sebagai peserta minimal (kalo tidak menang). Pengalaman dari teman-teman saya sertifikat sebagai peserta itu dilampirkan juga. Tetapi juga ada syaratnya melampirkan sertifikat peserta itu (tidak asal memasukkan). Pengalaman teman-teman dan kakak-kakak tingkat, jika akan melampirkan sertifikat peserta, maka sertifikatnya itu usahakan yang masih ada relasinya dengan jurusan yang akan kalian pilih. Misal, ingin melanjutkan di jurusan sosiologi, maka paling tidak, sertifikat peserta yang kamu lampirkan ya sertifikat lomba sosiologi.
6.  PILIH PERGURUAN TINGGI YANG SEKIRANYA KAMU BERPELUANG
Ini termasuk strategi penting untuk mengikuti jalur SNMPTN. Kebanyakan siswa salah di strategi satu ini. Seringnya adalah siswa terlalu berambisi dengan pilihannya tanpa mempertimbangkan aspek seperti nilai mereka ataupun para pesaingnya. Karena menganggap ini adalah peluang yang tidak bisa datang dua kali, tanpa berpikir panjang pasang target yang tinggi dan dengan tanpa memperhitungkan. Itu yang salah.
Jika kalian ingin kuliah di perguruan tinggi yang memang gradenya bagus, lihat dulu nilai kalian, pesaing kalian. Dipikirkan lagi, apa saya bisa ya dengan nilai sekian, prestasi begini, dan pesaingnya seperti ini... Kalo memang kurang sesuai dan kurang mampu, kalian ya harus merelakan untuk memilih perguruan tinggi lain, mungkin perguruan tinggi yang gradenya di bawah pilihan yang kamu inginkan tadi. Yang penting, saat kamu mempertimbangkan semuanya, itu sudah sesuai. Intinya, jangan takabur ya dalam memilih. Sholat istikharoh dulu tuh kalo masih ragu-ragu.
7.  SELALU UPDATE BERITA TENTANG SNMPTN
Kids jaman now sih gampang banget kalo cuma point ini. Semua informasi bisa didapatkan dimana-mana dengan mudahnya. Misal ada yang BC dari grup, akun-akun media sosial, berita di tv, koran, info dari guru BK, dari teman, banyak deh. Ini sih penting banget ya buat kalian tau gimana sistem SNMPTN tahun kalian. Jangan sampe deh kalian kudet, jaman now kudet itu udah gak jaman ahahahaha
Kalo aku dulu, selain info-info dari sekolah, aku selalu ngikutin tuh berita yang ada di IGnya @masukkampus. Isi kontennya itu perkembangan kebijakan perguruan tinggi dalam menerima mahasiswa, grafik penerimaan mahasiswa dari tahun ke tahun, tentang kegiatan kampus, dsb. Terus, tiap minggu yang paling ditunggu-tunggu itu adalah live dari @masukkampus. Live satu jam yang sangat bermanfaat, biasanya sih sesi QnA sama mas-mbak yang cantik-cantik ganteng-ganteng berkompeten dari perguruan tingginya masing-masing. Terserah kalian mau nanya apa di kolom komentar (yang jelas pertanyaannya masih ada relasinya dengan perguruan tinggi, bukan menanyakan udah punya pacar belum kak, satusnya sekarang apa kak. Gak kira dijawab tuh kalo tanya begitu hehehe) Beneran sangat membantu loh. Jadi, yang punya IG segera follow akun-akun yang bermanfaat, jangan lambe turah aja yang kalian follow, hehehe. Selain di IG, ada line, youtube, twitter, ask.fm juga banyak tuh akun-akun yang ngasih tau informasi tentang jalur undangan ataupun jalur lainnya untuk ke perguruan tinggi.
8.  TETAP BELAJAR DAN TIDAK TERLALU MENGHARAPKAN JALUR INI
Dari tahun ke tahun, jalur ini pengumumannya selalu lebih dulu ketimbang jalur-jalur yang lainnya. Selisih waktunya bisa sampai hampir 2 bulanan dengan jalur SBMPTN. Dan banyak kejadian juga nih “Penyesalan di akhir”.
Ada teman nih waktu kemaren, dia lolos seleksi tahap awal (yang terambil 75% dari sekolah). Dia pasang target perguruan tinggi yang memang dia inginkan. Kalo nggak salah waktu verifikasi itu akhir Februari, pengumumannya akhir April. Nah selama masa menunggu pengumuman itu, dia tidak memikirkan sama sekali plan kedua jika dia tidak kena melalui jalur SNMPTN, dia berharap lebih banget sama SNMPTN dan dia yakin banget kalo dia bakal kena. Nah pada saat pengumuman, ternyata dia tidak lolos. Sedihnya setengah mati. Kalo tidak lolos, berarti kan dia harus mengikuti jalur yang lain (bisa SBMPTN ataupun jalur mandiri). Tenggang waktu dari pengumuman SNMPTN dan seleksi SBMPTN hanya 1 bulan. Dan dia tidak ada kesiapan sama sekali untuk ikut test, karena selama masa menunggu SNMPTN dia sama sekali tidak belajar dan terlalu berharap lebih dengan jalur undangan. Nah kalo gitu kejadiannya kan, dia rugi sendiri.
Jadi, dari sekarang mindset di otak kalian bahwa keterima di jalur SNMPTN hanyalah rejeki tambahan dan sebuah keberutungan. Tidak perlu mengharapkan lebih-lebih pada jalur ini. Dalam masa penantian, kalian harus tetap belajar, sama dengan teman-teman kalian yang belum lolos, jangan takabur. Kalo keterima ya alhamdulillah, kalo belum keterima ya belum rejekinya, harus belajar lebih semangat lagiiii!!
9.  RAJIN BERDOA
Berdoa itu penting sekali. Semua nikmat yang kita terima kan asalnya dari Allah. Maka dari itu, rajin-rajinlah meminta, memohon kepada-Nya. Berdoa setelah sholat wajib, memohon diberikan yang terbaik, dilancarkan segala urusannya. Oh iya, jangan lupa juga minta didoakan orang tua. Sebenernya sih tanpa diminta pun orang tua selalu mendoakan kita ya. Tapi ndapapa deh, tetep minta, dan jangan lupa juga doakan orang tua kalian. Minta juga didoakan sama orang tua kalian di sekolah, yaitu guru. Karena tanpa mereka apalah jadinya kita. Betul kan?


Wih akhirnya sudah tuntas bahas hingga point terakhir. Semoga dapat membantu dan menjawab apa yang kalian tanyakan seputar jalur undangan ini ya. Maaf kalo misal ada penjelasan yang kurang jelas. Boleh ditanyakan langsung di kolom komentar. Atau langsung saja hubungi sayaaa. Oh iya semangat untuk para pejuang SNMPTN, semoga pilihan kalian adalah pilihan yang terbaik, aamiiin. Man Jadda Wajada!!
Powered by Blogger.