Pemerataan Lahan Bakal Gedung Pascasarjana

    Selain sumber daya manusia, sarana dan prasarana akademik di kampus juga sangat berperan penting sebagai penunjang akademik. Sarana merupakan segala sesuatu yang dapat dipkai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penujang utama terselenggaranya suatu proses, meliputi: usaha, pembangunan, proyek, dan lain sebagainya.
Taukah kalian bahwa Fakultas Hukum Universitas Jember sedang mengadakan pembangunan? Pembangunan itu ditujukan untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana yang ada. Rencana pembangunan ini sudah direalisasikan sejak awal tahun 2017. Salah satu program pembangunan di Fakultas Hukum ini adalah pembangunan Gedung Pascasarjana yang baru. “Gedung yang akan dibangun itu sepenuhnya dipergunakan untuk pascasarjana. Baik untuk program doktor, magister hukum, dan magister kenotariatan.”, tutur Bapak Echwan Iriyanto, S.H, M. H selaku Wadek II Fakultas Hukum UNEJ.  Beliau juga mengatakan bahwa pembangunan gedung tersebut membutuhkan anggaran kira-kira sebesar 25 miliyar, yang anggaran tersebut didapatkan dari pihak Universitas Jember. “Anggaran kita dapatkan dari universitas, melalui proses perizinan lalu baru keluar anggarannya. Mengapa anggaran kita dapatkan dari universitas, karena jika dari pihak fakultas sendiri bisa menganggarkan hanya sampai 50 juta. Sedang pembangunan gedung baru ini membutuhkan dana diatas 50 juta.”, tambah beliau. Ujar beliau, pembangunan tersebut diperkirakan selesai pada tahun 2019.
Sebelum akan dijadikan gedung baru, lahan tersebut merupakan tempat parkir sepeda motor bagi para mahasiswa Fakultas Hukum. Akibat dari pembangunan tersebut, mau tidak mau lahan parkir dipindahkan ke tempat lain, yaitu ke bagian utara Fakultas Hukum (belakang). Muncul pro dan kontra dari mahasiswa ataupun mahasiswi perihal pemindahan tempat parkir ke bagian utara fakultas. Dari wawancara yang telah dilakukan, 80% menyatakan kontra dengan berbagai alasan yang diutarakan. Mahasiswa/i yang pro menyatakan setuju dengan pemindahan parkir ke bagian belakang karena menurutnya tingkat keamanan di parkiran belakang jauh lebih terjamin dibanding dengan parkiran depan yang sangat rawan sekali dimasuki oleh orang asing. “Bagus malah dipindah belakang. Disana keamanannya lebih terjamin malah daripada di depan, rawan pencurian.”, tanggapan dari Aditya mahasiswa angkatan 2015. Sedangkan para mahasiswa yang kontra lebih banyak mengkritik fasilitas-fasilitas yang berada di parkiran belakang, seperti: kurang bagusnya akses menuju parkir belakang dan kurangnya penerangan disana. Menurut Briliyan Bagas, mahasiswa  FH angkatan 2017, “Tidak apa-apa pindah di belakang. Namun, akses menuju parkiran belakang perlu diperbaiki. Karena saat hujan, rawan sekali ada yang jatuh.” Pendapat lain berasal dari Ayu Pramita mahasiswa angkatan 2015 “Jika parkiran dipindah ke belakang, jalan menuju ruang kuliah lebih jauh daripada jika dari parkiran depan.” Disamping menjelaskan keluhan dan kekurangan mahasiswa yang kami wawancara juga menyebutkan keinginan mereka perihal lahan parkir belakang “ Kalo bisa fasilitasnya diperbaiki, pintu masuk lebih teratur tidak semrawut, menambah penerangan jalan agar tidak gelap, kalo bisa dikasih genteng, agar motor-motor tidak kehujanan, jalan yang geronjal-geronjal segera diperbaiki agar kita enak jalannya.”, harapan dari Andri Setiawan mahasiswa angkatan 2017. 
Bapak Echwan Iriyanto S.H, M.H selaku Wadek II Fakultas Hukum UNEJ menanggapi kritik dan saran dari para mahasiswa. ”Untuk parkiran sendiri awal tahun 2018 insyaAllah parkiran belakang akan diperlebar dan akses masuk-keluarnya dari sebelah timur yaitu lewat pintu ekonomi. Sekarang masih dalam tahap kerangka proses pengajuan ke pihak universitas. Karena tidak mungkin membuat seperti itu biayanya dibawah 50 juta. Akan diberlakukan sistem parkir otomatis, jadi kedepannya akan lebih efektif dan efisien. Sabar, ditunggu saja.” Beliau juga menanggapi perihal penerangan yang kurang di parkiran. “Minggu depan kemungkinan sudah bisa dipasang 3 buah lampu, satu lampu harganya 900 ribu. Kemarin bagian KASHUB sudah menghubungi saya”, tambah beliau. (*sudah terpasang sekarang)
Upaya-upaya perbaikan fasilitas yang dilakukan oleh Fakultas Hukum Universitas Jember, telah menunjukkan bahwa fakultas ini ingin meningkatkan sarana dan prasarana yang ada agar lebih memadai. Sarana dan prasarana yang baik akan memberikan semangat dan motivasi pada mahasiswa dalam proses perkuliahan. Untuk mewujudkan pembangunan sarana dan prasarana yang baik, diperlukan adanya hubungan yang baik antara pihak fakultas, mahasiswa, dan universitas. Tujuannya agar pemenuhan hak dan kewajiban dapat terpenuhi antara satu dan lainnya. Mari kawan-kawan kita doakan bersama semoga dalam proses pembangunan sarana prasarana di fakultas kita dapat berjalan lancar tiada kendala yang berarti, aamiiin..

(*dibuat oleh Hukum 2 Kelompok 2 pada tanggal 19 Oktober 2017, melalui proses wawancara dengan narasumber terpilih. Tujuan dibuatnya artikel ini adalah untuk berpartisipasi mengikuti lomba yang diadakan oleh UKM Imparsial dalam kegiatan P2MABA 2017) 

Assalamualaikum teman-teman yang mau-maunya membaca tulisan ini ^^ Pada kesempatan kali ini, ijinkan saya berbagi cerita dengan kalian perihal suatu malam di hari Sabtu yang menurut saya adalah pengalaman berkesan dalam hidup saya. Jadi, Sabtu tanggal 28 Oktober lalu, saya diberi kesempatan oleh Allah untuk bertemu sama si Surayah atau biasanya sih dipanggil Ayah Pidi. Tau nggak sih dia itu siapa? Mungkin pada kebanyakan orang, taunya dia ini adalah penulis novel “Dilan”, sebatas itu. Padahal, novel yang Ayah buat sebelumnya udah banyak. Eh bentar, jangan-jangan ada yang belum pernah baca novelnya “Dilan” ya? xD Baca aja guys, dijamin ada manfaatnya :)) Ayah berbagi banyak cerita kepada kami (saya tidak sendiri, bersama dengan teman-teman baru yang jumlahnya kisaran belasan begitu) yang malam itu hadir di salah satu tempat berkumpulnya pemuda-pemudi di Jember, Anglo. Berikut nih mau saya bikin poin-poin cerita si Ayah pada malam itu. Mari membacaaa ^^ (catatan: yang saya quote itu kutipan dari si Ayah, Kalo ada lebihnya, berarti saya yang ngejelasin itu ya, huehehe)
1.    “Musuh itu pasti menghina. Kamu berpikir istriku jelek gapapa. Kalo dibilang, diucapin, diomongin berarti mencela. Itu yang jadi masalah. Pendapat yang dipublish akan menjadi stimulus perdebatan.”
2.    “Anak-anak ingin keluarga yang harmonis, tetapi tidak selalu dengan wibawa. Masa orang tuanya males tapi nyuruh anaknya rajin.”
Anak dalam keluarga membutuhkan kasih sayang. Kasih sayang yang lemah lembut dan tidak kaku. Iya, kaku boleh (maksudnya tegas) tetapi bukan itu saja yang dibutuhkan. Semisal ada cara yang lebih menyenangkan dalam menasehati, memberi pelajaran begitu, mengapa tidak?
Orang tuanya dulu semasa muda, males sekolah. Eh waktu udah punya anak, nyuruh anaknya rajin sekolah. Harusnya malu ya. Anaknya pasti juga pernah ngerasain kali yang namanya males ke sekolah (dengan berbagai alasan), ahahhaa. Jadi, yang masih sekolah atau sedang mengenyam pendidikan, rajin-rajinin deh sekarang. Biar ntar kalo cerita ke anak-anaknya bisa sombong dikit (dulu nih ayah/mama rajin loh ke sekolah. Kamu juga harus begitu). Akan ada suatu hal yang dibanggakan dari anak-anak kalian nanti eaaaak. (Ini kok sok tau banget ya sayanya. Kayak yang udah pernah ngerasain punya anak, geli dah.-_- Oke teman-teman maapkeun saya)
3.    “Kita dibentuk oleh novel, iklan, dan media lainnya. Terus kita inginnya bisa seperti itu. Kenyataannya, hidup gak seperti itu aja.”
4.    “Tidak beragama berarti tidak tahu Tuhan itu siapa. Tuhan itu bukan masalah keberadaan, tapi masalah keyakinan. Tuhan itu citra. Punya 99 nama untuk bikin kamu runtuh dan tidak bisa mengakui mulianya diri.”
5.    “Aku inspiratornya siapa aja. Bahkan bagiku pemabok adalah guru. Jika ia masuk comberan, ia mengajari aku jangan seperti dia. Fir’aun itu juga guru. Dikatakan oleh Allah berulang-ulang supaya kita tidak berbuat seperti dia.”
Semua bisa kita jadikan guru. Semua bisa kita jadikan pelajaran. Hal baik kita boleh menirunya, yang buruk dari suatu hal jangan dilakukan. Mudahnya saja seperti itu.
6.    “Totalitas adalah sampai kamu merasa tidak ingin dipuji, sampai kamu tidak want to get famous, sampai kamu tidak want to get money. Totalitas yang penting niatnya.” 
Dalam berkarya, bekerja, memang diperlukan adanya totalitas agar dalam melakukan setiap halnya kita merasa puas, udah maksimal gitu. Meskipun pada kenyataannya, manusia ini tidak pernah bisa puas ya. Selalu mengusahakan yang lebih-lebih.
Saya setuju dengan pernyataan Surayah di atas. Totalitas itu berada pada prosesnya, bukan dilihat pada hasilnya.

Bentar, ini nomornya saya kasih batas sebagai pemisah. Karena yang akan dibahas akan berbeda dari yang di atas. Ini berisi QnA antara Surayah sama temen-temen seputar Dilan dan Milea. Mungkin yang belum tau Dilan dan Milea, setelah membaca QnA ini jadi sedikit lebih tau. Kalo tetap nggak tau, bisa cari di google aja ye..
7.   Q: Apakah Dilan dan Milea itu cerita nyata?
A: Itu pasti cerita nyata. Milea tanda tangan kontrak di atas materai bahwa dia bersedia menceritakan menurut sudut pandang dia.
8.   Q: Siapakah Dilan sebenarnya?
A: Nggak perlu kita tahu siapa Dilan. Dilan adalah hamba Allah tentunya. Tak perlu kita melihat wajah Rasulullah, yang penting (jelasnya) Rasulullah baik semuanya. Kalo dari Dilan, hal baiknya kita lakukan, hal buruknya kita laporkan.
9.   Q: Bagaimana kabar Lia sekarang?
A: Lia baik-baik saja. Sekarang dia di atase Kedubes PBB di Jakarta kerjanya.
10.  Q: Bagaimana dengan Cika? Akankah ada cerita tentang Cika?
A: Sudah sebagian aku ceritakan di twitter (@pidibaiq). Cika belum mau cerita sekarang. Kalo mau cerita mah, ntar tanda tangan kontrak juga di atas materai.
11.  Q: Mengapa novel Dilan bisa diangkat menjadi film padahal sebelumnya Ayah tidak mau novel ini dijadikan film?
A: Setelah novel “Dilan” best seller, banyak PH-PH (rumah produksi) besar dan bahkan sutradara-sutradara berdatangan. Suatu hari aku bertemu dengan .... (disamarin aja, yang penting beliaunya yang dimaksudnya adalah seorang produser) terus akunya bilang, “Saya mau bekerjasama dengan Anda asal saya terlibat, nurut saya. Berapanya mah terserah Anda maunya berapa, punyanya berapa.”
12.  Q: Mengapa yang memerankan sebagai Dilan adalah Iqbaal?
A: Karena Iqbaal laki-laki dan Iqbaal mau.
13.  Q: Apakah cerita Dilan mengikuti cerita Dear Nathan?
A: Iyain aja. Biasa aja akunya mah, duniawi itu. Sebenernya Dear Nathan (penulisnya yang dimaksud) itu follower aku di twitter. Tapi setelah novelnya baru jadi, terus dia unfollow aku. Akunya tetep follow dia sampai detik ini.
14.  Q: Kapan film Dilan dirilis?
A: Aku sih sebenernya tidak pernah nanya kapan rilis, seolah-olah aku yang butuh begitu ya, nunggu dia (produser) ngomong aja. Sebab meskipun 2090 pun gak masalah buat aku. Misalkan gak dirilis, apa masalahnya? Tetap biasa-biasa aja mah. Aku tetap bisa nongkrong sama teman-temanku main gaple.
Sebab itu juga tidak akan ditanyakan sama malaikat kan. “Pidi, kenapa Dilan tidak rilis-rilis?” nggak akan begitu kan? Yang perlu kita perkuat harusnya prinsip dasar hidup, bukan prinsip kapan Dilan rilis. 
Udah dulu kali ya ceritanya nih huehehe. Semoga apa yang ada di tulisan ini bermanfaat bagi yang membacanya. Atau setidaknya bisa menghibur kalian gitu, daripada gangguk gatau mau ngapa-ngapain, eh taunya nemu dan baca tulisan saya xD Maaf juga apabila dirasa tulisan saya ini kurang berkenan, boleh-boleh saja berkomentar kok, tapi jangan menghujat :D Komentar langsung disini gapapa, mau mention ke twitter (@Amalia_AZP) atau dm instagram (@zlfazp) juga nih monggo huehehehe sekalian promosi dan bisa nambah-nambah temen di media sosial kan yak :D Wassalamualaikuuuum.... ^-^)b

“Apa salah dan dosaku, sayang
Cinta suciku kau buang-buang
Lihat jurus yang kan ku berikan
Jaran goyang, jaran goyang
Sayang, janganlah kau waton serem
Hubungan kita semula adem
Tapi sekarang kecut bagaikan asem
Semar mesem semar mesem”

      Pernah denger lirik lagu di atas nggak? Saya yakin kalo orang yang tinggal di Jawa pasti pernah denger. Bahkan mungkin untuk beberapa daerah sering sekali dengernya. Kalo untuk daerah saya sendiri, dimana-mana lagu ini masih menggema. Di tempat umum, tempat kerja, kampus, pasar-pasar, di pos satpam apalagi, hehe. Lagu ini memang sangat booming sekali. Bahkan di youtube viewernya sudah mencapai 63 juta, keren banget sih untuk level lagu dangdut yang sangat merakyat, ahahaha. Apa ya yang membuat lagu ini sangat booming? Karena iramanya yang enak? karena liriknya mudah dihafal? Karena lagunya sesuai dengan isi hati pendengar? Atau karena Nella Kharismanya cantik? Kalo kalian alasan yang mana nih? Eh tapi kalo sekarang udah mulai kurang terdengar sih. Menurut sumber yang cukup aktual, lagu ini udah kegeser dari tangga lagu dangdut populer. Sekarang sih yang lagi hitz itu “Konco Mesra” yang nyanyi juga si Mbak Nella Kharisma.. 

      Tapi dalam tulisan ini bukan lagu itu yang akan kita bahas. Kita akan bahas ajian jaran goyangnya saja. Sebelumnya, tau nggak sih jaran goyang itu apa? Menurut informasi dari internet nih, jaran goyang adalah salah satu ajian yang diyakini memiliki keampuhan untuk menaklukkan dan memikat hati lawan jenis. Ajian ini sendiri diciptakan oleh Ki Buyut Mangun Tapa yang ditulis di dalam kitabnya yang bernama “Mantra Asmara”. Menggunakan ilmu pelet ini pun tidak mudah sebetulnya. Ada beberapa ritual-ritual khusus yang harus di jalankan. Misalnya saja puasa mutih selama 7 hari dan banyak perintah atau bahkan hal-hal yang harus dihindari pada saat puasa mutih tersebut. Puasa mutih itu adalah puasa yang saat berbukanya hanya makan nasi putih dan air putih, tidak boleh berbuka dengan makanan atau minuman lainnya selain itu. Waduh nggak enak ya. Padahal kita kalo lagi puasa inginnya buka apa aja gitu, hehehe. Pada zaman dahulu, orang-orang banyak yang mempercayai dan mencoba menggunakan ilmu ini dikarenakan memang efek yang dihasilkan “katanya” sangat ampuh dan terbukti. Tapi untuk zaman sekarang, sudah mulai pudar kepercayaan akan ilmu tersebut (mengingat sekarang manusia-manusia belajar untuk open minded).

Tidak dapat dipungkiri, tetapi masih ada saja segelintir orang yang mempercayai ajian jaran goyang ini sampai sekarang, yaitu orang-orang yang masih berlaku syirik (mempersekutukan Allah), orang-orang yang tidak beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kalo boleh berpendapat, orang yang masih percaya sama hal ginian nih pasti lagi seret jodoh, hehe. Cintanya sering tertolak, cintanya sering bertepuk sebelah tangan, kurang ikhtiar lalu dia putus asa. Akhirnya menggunakan jalan yang tidak benar. Boleh nggak seperti itu? Dalam surah Al-Maidah ayat 72 berbunyi, “....Sesungguhnya barangsiapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya. Dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. Naudzubillah kan, ngeri sekali sanksi yang diberikan Allah bagi orang yang menyekutukan-Nya. Allah tidak mau surga-Nya dihuni oleh para pendosa tuh. Buat kidz jaman now yang jomblo-jomblo, jangan sekali-kalinya ya nyoba cara beginian, yang nggak bener. Udah nggak jaman lah, cara itu kan dipakenya sama kidz jaman old yang pemikirannya dulu tuh masih belum bisa ke depan, tidak visioner ahahaha. Kalo belum berjodoh, yaudah sabar aja. Wa maa indallahi khoyr, apa yang di sisi Allah itu pasti lebih baik. Usaha lagi, ikhtiar lagi begitu, didoakan selaluuu

Manusia, pada dasarnya adalah hamba yang peminta. Nggak ada seorang pun di dunia ini dalam kesehariannya tanpa meminta. Makan ya minta, rezekinya dari Allah toh? Meminta ampunan, pernah kan? Diberi sehat asalnya juga minta kan? Sangu buat kuliah, uang buat bayar kost, minta juga kan? Jodoh tuh apalagi, sering banget nih orang-orang (sayapun juga) pada minta jodoh yang baik sholeh ataupun sholehah. Entah mintanya langsung ke Allah ataupun melalui perantaranya, tetap saja judulnya “meminta”.

Kapan hari, saya ini lagi buka-buka youtube, eh di time line nya muncul kajian dari Ustadz Hanan Attaki. Judulnya cukup menarik saya untuk ngebuka. Kalo nggak salah itu, “Jodoh dan Istighfar, Apa Hubungannya?” kurang lebih begitu lah judulnya. Awalnya saya berpikir, emang ada ya hubungannya jodoh dengan istighfar? Kalo dipikir dengan logika saya kok nggak nyampe ya, hehe. Akhirnya setelah saya melihat dari awal hingga akhir kajian itu, saya jadi tau. Dan saya akan menuliskan garis besar dari kajian itu di pembahasan ini. Kalo mau lihat lengkapnya ya langsung aja buka youtube cari kajiannya Ustadz Hanan Attaki, huehehe..

Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah Yaa Ghofur, dzat yang Maha Pengampun. QS. Al-Baqarah ayat 199 berbunyi, “Dan mohon ampunlah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. Tiada terkecuali Allah mengampuni dosa seorang hamba-Nya, sekalipun itu dosa yang paling besar (Syirik). Salah satu cara memohon ampunan kepada Allah adalah dengan beristighfar. Sesungguhnya Allah itu begitu bergembira dengan taubat hamba-Nya melebihi kegembiraan seseorang di antara kalian yang menemukan kembali untanya yang telah hilang di suatu tanah yang luas.” (HR. Bukhari no. 6309 dan Muslim no. 2747). Dari hadist riwayat itu kita dapat menyimpulkan Allah sangat senang dengan hamba-Nya yang beristighfar melebihi apapun. Padahal, jika kita logika, istighfar kita itu sebenarnya tidak dibutuhkan Allah, malah kita yang sangat butuh dengan ampunan dari Allah. Subhanallah, sebaik itu loh Allah terhadap hamba-Nya. Hadist lain berbunyi, “Barang siapa memperbanyak istighfar, maka akan diberi kelapangan dalam setiap kesusahan dan jalan keluar dari kesempitan. Dan dianugerahi rezeki dari jalan yang tiada disangka-sangka.” (HR. Abu Dawud dan Nasa’i). Selain istighfar dapat mengampuni dosa kita, istighfar juga bisa mengabulkan doa kita loh. Coba kita analogikan. Ada seseorang yang senang sama kita, sayang sama kita, simpati dengan kita. Saat kita minta sesuatu yang baik dan dengan cara yang baik-baik, kira-kira diturutin nggak itu? Diturutin kan? Begitulah Allah terhadap hamba-Nya yang gemar beristighfar.

Istighfar punya berbagai macam jenis. Dari yang pendek hingga yang paling panjang. Terlepas dari pendek ataupun panjang suatu istighfar, yang penting isinya ya memuat permohonan ampun seorang hamba kepada Allah. Istighfar yang paling pendek, “Astaghfirullah hal adziim” Ya Allah, ampunilah dosaku. Ketika lafadz itu diucapkan dibarengi dengan hati yang ikhlas, maka insyaAllah, Allah akan mengampuni dosa kita, ditambah lagi hajat yang kita inginkan juga akan dikabulkan. Ada satu istighfar yang saya ketahui, panjang memang, tetapi isinya.. buhh TOP BGT, istighfar ini biasa disebut sebagai “The King of Istighfar”. Istighfar ini biasa orang sebut dengan “Sayyidul Istighfar”, penghulunya istighfar. Semua bacaan istighfar itu mulia, tetapi sayyidul istighfar ini adalah yang paling mulia diantara yang mulia, yang paling utama diantara yang utama.


Ini adalah bacaan dari doa Sayyidul Istighfar : Allahumma Anta Robbi, Laa Ilaaha Illa Anta, Kholaqtani wa ana abduka, wa ana ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu, Audzubika min syarri maa shona’tu, Abu’u laka bi ni’matika ‘alaiyya wa abu’u laka bidzanbi faghfirlii fainnahu laa yaghfiru dzunuuba illa Anta


Artinya: ”Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau, Engkau yang menciptakanku sedang aku adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji-Mu (yaitu selalu menjalankan perjanjian-Mu untuk beriman dan ikhlas dalam menjalankan amal ketaatan kepada-Mu) dengan semampuku, aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang boleh mengampuni segala dosa kecuali Engkau”.

Bagaimana perasaan kalian setelah membaca doa diatas? Kalo saya, saya merinding saat mengetahui arti dari bacaan ini. Doa ini mengisyaratkan bahwa kita sebagai hamba itu kecil, rendah, lemah tanpa adanya Allah. kita bukan apa-apa, tidak bisa berbuat apa-apa selain atas kehendak dari Allah. Di doa ini juga terkandung janji yang mulia seorang hamba terhadap Rabnya. Janji yang sakral, yang harus dijalankan.

Allah mempunyai janji tersendiri bagi hamba-Nya yang gemar membaca sayyidul istighfar. “Barangsiapa mengucapkannya disiang hari dalam keadaan yakin dengannya kemudian dia mati pada hari itu sebelum petang hari, maka dia termasuk penduduk syurga dan siapa yang mengucapkannya di waktu malam hari dalam keadaan dia yakin dengannya, kemudian dia mati sebelum shubuh maka dia termasuk penduduk syurga.” (HR. Al-Bukhari – Fathul Baari 11/97). Sesungguhnya janji Allah itu pasti. Maka dari itu, hayuklah teman-teman sekalian kita membiasakan diri untuk gemar beristighfar. Manfaatnya banyak sekali buat kita. Allah itu senang jika kita beristighfar, terlebih kita jadikan kebiasaan. Apa yang kita hajatkan, insyaAllah akan dikabulkan (jika memang keinginan itu adalah baik untuk kita).


Jadi nih, yang mau dapet jodoh sesuai keinginan, yuk mulai sekarang merutinkan baca sayyidul istighfar. Nggak perlu tuh kita make pelet jenis apapun, termasuk jaran goyang. Make pelet yang sesuai syariat aja deh, misalnya dengan rutin membaca sayyidul istighfar. Tidak syirik, memang dianjurkan oleh agama, mintanya secara khidmat langsung ke Sang Pencipta lagi. Mungkin efeknya ya nggak langsung didapatkan, tapi butuh waktu yang tepat. Tetapi, yang perlu diingat adalah tujuan utamanya kita membaca sayyidul istighfar bukan minta jodoh loh ya. Itu tujuan nomor sekiannya, tujuan utama kita adalah agar lebih bisa mendekatkan diri pada Allah, menggapai ridhonya. Dengan begitu, dunia dan seisinya ini menjadi lebih mudah kita raih, bekal untuk di akhirat kita juga bertambah, insyaAllah.. yang penasaran, boleh langsung dicoba, diamalkan. Kalo sudah terasa manfaatnya, boleh tuh disebarin ke teman-teman lainnya biar teman-temannya juga bisa merasakan khasiat dari sayyidul istighfar ini. Ingat, surga itu terlalu luas untuk kita huni sendiri, jadi sering-sering yuk aja teman-teman kita. Saudara-saudara kita untuk berbuat baik. Biar di surga nggak sendirian, insyaAllah aamiiin...


Assalamualaikum, di judul itu udah keliatan kan kita mau bahas apa? Yaps, SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) atau bisa juga disebut jalur undangan. Kok bisa disebut jalur undangan? Karena ya memang kita “diundang” oleh universitas yang kita pilih. Diundang tuh dalam artian, kita sudah terseleksi dari berbagai anak di penjuru nusantara yang daftar di perguruan tiggi yang dipilih.
Untuk yang belum tau sistem dari jalur undangan ini gimana, nih coba saya akan jelasin. Jadi, kalo kalian mengikuti jalur undangan, kalian tidak perlu repot-repot untuk mengikuti tes tulis. Kalian hanya perlu repot dengan nilai rapot yang bagus, konsisten, tidak turun dari semester satu hingga semester lima, hehe. Lebih mudah yang mana hayo? Tidak ada yang mudah diantara keduanya, semua sama-sama harus ada usaha, perjuangan, dan persiapan yang matang yaaa...
Tahun ini, di sekolahku, dari 300an anak hanya ada 76 siswa yang diterima dengan cara seleksi tersebut. Kebetulan, sekolah saya berakreditasi A, jadi yang boleh mengikuti jalur ini adalah sebesar 75%. Itu hanya yang boleh mengikuti loh ya, untuk keterima atau tidaknya melaui jalur ini, yang menyeleksi adalah perguruan tinggi yang telah kita pilih (pilihan pertama).
Oh iya nih aku mau bagi-bagi pengalaman satu tahun terakhirku sampai akhirnya keterima di perguruan tinggi melalui jalur undangan, selamat membaca!!
1.  NILAI RAPOT DARI SEMESTER 1-5 USAHAKAN TIDAK TURUN
Ini penting banget sih kalo mau ikut jalur SNMPTN. Sudah dari tahun-tahun lalu memang salah satu poin pentingnya ini. Harusnya dari semester 1 kelas 10 kita itu sudah bersemangat dalam bersaing dengan teman-teman kita. Tapi, kebanyakan sih kelas 10 itu masih pada suka main, karena tugasnya pun juga masih ringan-ringan aja. Iya kan? Terus kelas 11, lagi aktif-aktifnya tuh ngurusin organisasi, soalnya baru punya adik kelas, hehe. Nah kelas 12, masanya untuk bertaubat. Mulai rajin, baca buku, ngerjain PR, belajar buat ulangan, dsb. Mayoritas siswa SMA seperti itu. Main boleh, aktif organisasi boleh. Tapi nilai akademik di sekolah juga harus baik. Jangan jadikan kegiatan di luar sekolah hambatanmu untuk meraih prestasi.
Kalo pengalamanku, kelas 10 semester 1 nilainya alhamdulillah baik, masuk ranking. Terus semester 2 karena banyak kegiatan, mulai tidak fokus, jadi rankingnya turun, tapi nilai tetap (tidak ada perubahan naik). Kelas 11 semester 1 niatnya mau bangkit, tetapi kegiatan organisasi yang “menyenangkan” membuatku agak tidak rajin. Lagi, ranking turun (tapi alhamdulillah nilai naik). Semester 2 nya berusaha lebih rajin dari semester kemarin, eh taunya ranking turun lagi, tapi alhamdulillah nilai naik. Eh iya, maksud nilainya naik tuh bukan dari tiap-tiap mapel gitu, tapi secara garis besar aja hehe. Memasuki kelas 12 semester 1, semester akhir dari aspek nilai mengikuti SNMPTN, akupun mulai tobat. Karena sudah tidak ada kegiatan organisasi, jadi mulai bisa fokus dengan pelajaran akademik di kelas. Kalo ada waktu luang diusahakan untuk belajar. Dan alhamdulillah di semester pamungkas, rankingnya tetap dan nilainya naik, hehehe.
2.  SERING-SERING KONSULTASI PADA YANG LEBIH TAU TENTANG SNMPTN
Jangan asal pilih orang buat konsultasi beginian. Karena ini juga bisa menentukan masa depan kalian. Contoh orang yang tepat adalah, guru kalian di sekolah terlebih guru BK. Biasanya, guru BK adalah guru yang lebih update soal ginian ketimbang guru pengajar pada umumnya. Tapi, kalian jangan mentah-mentah menerima masukan dari guru BK, kadang ada juga yang kurang tepat buat kita, hehe jadi kalian juga harus mempertimbangkan pilihan kalian sendiri juga pada akhirnya. Terus bisa juga tuh kalo yang les di luar sekolah, ke tentor kalian. Kalo aku, dulu sih lebih sreg dengan masukan-masukan dari tentor. Karena masukan-masukan dari mereka lebih fresh daripada masukan dari guru BK di sekolah. Mungkin ke BK hanya sekedar melihat rekam akademik selama lima semester sama liat selebarannya PTN/? yang masuk ke sekolah seringnya, ahahahaha..
Adalagi nih alumni, bisa kalian tanya-tanya pada alumni yang sebelumnya diterima di perguruan tinggi melalu jalur SNMPTN, terlebih ke alumni yang keterima di universitas yang mau kalian pilih. Kalian bisa tanya tuh gimana tipsnya mas mbak kok bisa keterima make jalur undangan di univ blablabla. Sedikit banyak pasti jawaban dari kakak alumni akan membantu dalam proses pemilihan univ yang kalian tuju..
3.  MENGETAHUI POTENSI DIRI AGAR TIDAK SALAH PILIH
Mengetahui potensi diri itu penting loh. Kenapa kok penting? Karena itu akan dapat menentukan minat bakat kalian. Mau dikembangkan ke arah mana potensi kalian, dan itu juga bisa jadi mempengaruhi jurusan yang kalian pilih di perguruan tinggi nanti. Misal nih, kamu sukanya yang berbau eksak, tapi kok daftarnya ke FH? Nahloh, nggak nyambung kan. Kalo suka eksak kan mending ke FMIPA, FEB (meskipun masuk FH juga boleh kalo tidak terlalu beban ke kaliannya). Itulah pentingnya mengetahui potensi diri.
Banyak cara untuk mengetahui potensi diri. Biasanya sih ada gitu yang ngadain tesnya. Dulu di sekolahku kebetulan ada, bayar mungkin sekitar 60rb (tahun lalu ini ya). Setelah tesnya, kita tau kita itu condong otak kanan atau kiri, lebih minat pada hal yang bagaimana, jurusan apa yang cocok buat kita, dsb. Sangat membantu sih menurutku. Jadi, kalo ada tes-tes seperti itu, ikut aja, toh buat kebaikan kalian ke depannya. Atau bisa juga yang gratis, melaui web-web tertentu. Tapi sih kurang konkret hasilnya biasanya.
4.  IPA YA IPA, IPS YA IPS. PLIS JANGAN MAIN TIKUNG
Ini nih yang tiap tahun ada aja kejadiannya. Kebanyakan sih yang anak IPA yang main tikung ke jurusannya anak IPS. Aku anak IPS dan aku kurang terima dengan hal itu, ahahaha. Alasannya sih biasanya “Dari dulu itu aku minatnya di IPS, tapi orang tua nyuruhnya di IPA.” Atau “Aku nggak suka hitung-hitungan. Enak di SOSHUM, hitung-hitungannya nggak njelimet kayak SAINTEK.” Terus terang sih, saya kasian liat teman-teman yang pada pindah jalur saat perguruan tinggi. Ilmu yang diterima selama tiga tahun sia-sia. Percuma gitu kalian belajar susah-payah, ternyata pada akhirnya tidak kalian gunakan di kemudian harinya (di Perguruan Tinggi). Malah harus mulai dengan mempelajari ilmu yang baru. Yang mungkin sangat asing bagi kalian-kalian yang pindah jalur, dari IPA ke IPS ataupun dari IPS ke IPA.
Jadi, usahakan tetap pada jalurnya. Kasian juga haknya yang seharusnya menjadi bangku anak IPS eh tapi malah diambil sama anak IPA. Kasian juga guru masa SMA yang ngajarin kalian sampe bisa, eh taunya pas udah bisa nggak diaplikasikan di perguruan tinggi, hehe..
5.  PRESTASI AKADEMIK MAUPUN NON AKADEMIK JUGA DIBUTUHKAN
Ini salah satu poin penting juga di dalam penilaian perguruan tinggi untuk menerima kalian sebagai mahasiswanya nanti. Kalo kalian punya prestasi yang gemilang di masa SMA, pastilah peluang kalian lebih besar diterima daripada teman kalian yang tidak mempunyai prestasi sama sekali. Prestasi yang dilampirkan juga memiliki syarat. Misalnya saja minimal harus tingkat rayon, prestasi yang dilampirkan maksimal tiga. Ini berlaku untuk akademik maupun non-akademik. Jadi, jika kamu juara di bidang nyanyi mungkin, atau bidang olahraga, jika prestasi tersebut memenuhi syarat, lampirkan saja pretasi itu. Oh iya, jika kamu memang punya banyak prestasi (ada lebih dari tiga mungkin), kamu harus pintar-pintar memilih mana yang akan kalian lampirkan, kalo bisa yang prestasi tingkat paling tinggi. Contoh nih, kalian ada sertifikat juara satu lomba .... tingkat kecamatan, lomba .... tingkat kabupaten, lomba ..... tingkat karesidenan, lomba .... tingkat provinsi, lomba ...... tingkat nasional. Jika itu yang terjadi, maka sarannya, yang dilampirkan adalah sertifikat karesidenan, provinsi, dan nasional (pokok yang paling tinggi diantara lainnya).
Terus nih ada tambahan, kalo kita ikut lomba-lomba yang diadain sama perguruan tinggi, kita akan mendapatkan sertifikat sebagai peserta minimal (kalo tidak menang). Pengalaman dari teman-teman saya sertifikat sebagai peserta itu dilampirkan juga. Tetapi juga ada syaratnya melampirkan sertifikat peserta itu (tidak asal memasukkan). Pengalaman teman-teman dan kakak-kakak tingkat, jika akan melampirkan sertifikat peserta, maka sertifikatnya itu usahakan yang masih ada relasinya dengan jurusan yang akan kalian pilih. Misal, ingin melanjutkan di jurusan sosiologi, maka paling tidak, sertifikat peserta yang kamu lampirkan ya sertifikat lomba sosiologi.
6.  PILIH PERGURUAN TINGGI YANG SEKIRANYA KAMU BERPELUANG
Ini termasuk strategi penting untuk mengikuti jalur SNMPTN. Kebanyakan siswa salah di strategi satu ini. Seringnya adalah siswa terlalu berambisi dengan pilihannya tanpa mempertimbangkan aspek seperti nilai mereka ataupun para pesaingnya. Karena menganggap ini adalah peluang yang tidak bisa datang dua kali, tanpa berpikir panjang pasang target yang tinggi dan dengan tanpa memperhitungkan. Itu yang salah.
Jika kalian ingin kuliah di perguruan tinggi yang memang gradenya bagus, lihat dulu nilai kalian, pesaing kalian. Dipikirkan lagi, apa saya bisa ya dengan nilai sekian, prestasi begini, dan pesaingnya seperti ini... Kalo memang kurang sesuai dan kurang mampu, kalian ya harus merelakan untuk memilih perguruan tinggi lain, mungkin perguruan tinggi yang gradenya di bawah pilihan yang kamu inginkan tadi. Yang penting, saat kamu mempertimbangkan semuanya, itu sudah sesuai. Intinya, jangan takabur ya dalam memilih. Sholat istikharoh dulu tuh kalo masih ragu-ragu.
7.  SELALU UPDATE BERITA TENTANG SNMPTN
Kids jaman now sih gampang banget kalo cuma point ini. Semua informasi bisa didapatkan dimana-mana dengan mudahnya. Misal ada yang BC dari grup, akun-akun media sosial, berita di tv, koran, info dari guru BK, dari teman, banyak deh. Ini sih penting banget ya buat kalian tau gimana sistem SNMPTN tahun kalian. Jangan sampe deh kalian kudet, jaman now kudet itu udah gak jaman ahahahaha
Kalo aku dulu, selain info-info dari sekolah, aku selalu ngikutin tuh berita yang ada di IGnya @masukkampus. Isi kontennya itu perkembangan kebijakan perguruan tinggi dalam menerima mahasiswa, grafik penerimaan mahasiswa dari tahun ke tahun, tentang kegiatan kampus, dsb. Terus, tiap minggu yang paling ditunggu-tunggu itu adalah live dari @masukkampus. Live satu jam yang sangat bermanfaat, biasanya sih sesi QnA sama mas-mbak yang cantik-cantik ganteng-ganteng berkompeten dari perguruan tingginya masing-masing. Terserah kalian mau nanya apa di kolom komentar (yang jelas pertanyaannya masih ada relasinya dengan perguruan tinggi, bukan menanyakan udah punya pacar belum kak, satusnya sekarang apa kak. Gak kira dijawab tuh kalo tanya begitu hehehe) Beneran sangat membantu loh. Jadi, yang punya IG segera follow akun-akun yang bermanfaat, jangan lambe turah aja yang kalian follow, hehehe. Selain di IG, ada line, youtube, twitter, ask.fm juga banyak tuh akun-akun yang ngasih tau informasi tentang jalur undangan ataupun jalur lainnya untuk ke perguruan tinggi.
8.  TETAP BELAJAR DAN TIDAK TERLALU MENGHARAPKAN JALUR INI
Dari tahun ke tahun, jalur ini pengumumannya selalu lebih dulu ketimbang jalur-jalur yang lainnya. Selisih waktunya bisa sampai hampir 2 bulanan dengan jalur SBMPTN. Dan banyak kejadian juga nih “Penyesalan di akhir”.
Ada teman nih waktu kemaren, dia lolos seleksi tahap awal (yang terambil 75% dari sekolah). Dia pasang target perguruan tinggi yang memang dia inginkan. Kalo nggak salah waktu verifikasi itu akhir Februari, pengumumannya akhir April. Nah selama masa menunggu pengumuman itu, dia tidak memikirkan sama sekali plan kedua jika dia tidak kena melalui jalur SNMPTN, dia berharap lebih banget sama SNMPTN dan dia yakin banget kalo dia bakal kena. Nah pada saat pengumuman, ternyata dia tidak lolos. Sedihnya setengah mati. Kalo tidak lolos, berarti kan dia harus mengikuti jalur yang lain (bisa SBMPTN ataupun jalur mandiri). Tenggang waktu dari pengumuman SNMPTN dan seleksi SBMPTN hanya 1 bulan. Dan dia tidak ada kesiapan sama sekali untuk ikut test, karena selama masa menunggu SNMPTN dia sama sekali tidak belajar dan terlalu berharap lebih dengan jalur undangan. Nah kalo gitu kejadiannya kan, dia rugi sendiri.
Jadi, dari sekarang mindset di otak kalian bahwa keterima di jalur SNMPTN hanyalah rejeki tambahan dan sebuah keberutungan. Tidak perlu mengharapkan lebih-lebih pada jalur ini. Dalam masa penantian, kalian harus tetap belajar, sama dengan teman-teman kalian yang belum lolos, jangan takabur. Kalo keterima ya alhamdulillah, kalo belum keterima ya belum rejekinya, harus belajar lebih semangat lagiiii!!
9.  RAJIN BERDOA
Berdoa itu penting sekali. Semua nikmat yang kita terima kan asalnya dari Allah. Maka dari itu, rajin-rajinlah meminta, memohon kepada-Nya. Berdoa setelah sholat wajib, memohon diberikan yang terbaik, dilancarkan segala urusannya. Oh iya, jangan lupa juga minta didoakan orang tua. Sebenernya sih tanpa diminta pun orang tua selalu mendoakan kita ya. Tapi ndapapa deh, tetep minta, dan jangan lupa juga doakan orang tua kalian. Minta juga didoakan sama orang tua kalian di sekolah, yaitu guru. Karena tanpa mereka apalah jadinya kita. Betul kan?


Wih akhirnya sudah tuntas bahas hingga point terakhir. Semoga dapat membantu dan menjawab apa yang kalian tanyakan seputar jalur undangan ini ya. Maaf kalo misal ada penjelasan yang kurang jelas. Boleh ditanyakan langsung di kolom komentar. Atau langsung saja hubungi sayaaa. Oh iya semangat untuk para pejuang SNMPTN, semoga pilihan kalian adalah pilihan yang terbaik, aamiiin. Man Jadda Wajada!!

Sebuah pepatah mengatakan, “Setiap pertemuan pasti ada perpisahan.” Aku percaya akan hal itu. Sejak pertama kali aku bertemu denganmu pun... Aku percaya bahwa Allah punya maksud lain saat aku bertemu dan mengenalimu untuk  pertama kalinya. Apa maksud lain itu? Mungkin, salah satunya adalah sebuah perpisahan. Lagi-lagi, “Semua yang dipertemukan cepat atau lambat pasti akan terpisahkan.” Apakah kamu juga percaya dengan kalimat itu? Kapan pertemuan dan perpisahan itu tiba, sejatinya hanya Tuhan yang tahu.
Banyak orang hadir silih berganti di kehidupan kita. Dari kita yang masih bayi pun, hingga ke tempat peristirahatan terakhir nanti. Ada yang istilahnya hanya “say hallo” di hidup kita, ada yang tinggal agak lama dan mau berjuang dengan kita, dan masih banyak yang lainnya. Mereka-mereka juga ada yang membawa kebaikan, ada pula yang membawa keburukan. Tinggal kita pilih bagaimana menyikapi masing-masing dari mereka.
Bagiku, kau termasuk yang hanya “say hallo”, tapi semua tentangmu masih melekat, tak ikut pergi. Hanya hitungan bulan aku merajut kisah-kisah yang melibatkan dirimu. Berusaha memilih benang-benang berwarna indah. Setelahnya, aku menyimpan dan menjaga rajutan itu baik-baik. Masih utuh hingga kini. Bagiku, kamu orang baik. Banyak hal positif yang pernah kamu tularkan dan sekarang masih kulakukan. Memang sih banyak yang tersirat, tanpa kamu sadari.
Sebagai manusia, sepatutnya kita selalu bersyukur dengan apa yang terjadi di kehidupan kita. Betulkan? Ya, aku bersyukur karena Allah pernah mengenalkanku padamu. Tiada yang kusesali. Terpisahkan oleh keadaanpun harus kuterima. Inilah suatu takdir. Bagaimana kedepannya, kita yang memilih, Allah lah sebagai penentu terbaiknya.
Perpisahan... Bisa saja membuka jalan untuk suatu pertemuan yang baru atau menjadi proses yang sangat panjang untuk penantian bertemu dengan orang yang dulu pernah terpisahkan. Sudah saatnya diri ini berlapang dada menerima perpisahan. Ini adalah sebuah konsekuensi dari peristiwa yang bagiku istimewa, yaitu bertemu dan dapat mengenalimu. Cepat atau lambat, kita akan menemukan hikmahnya, untuk kamu dan untukku sendiri.

Lanjutkan perjuanganmu di tempat yang telah kau pilih, kejarlah semua cita-cita dan impianmu. Aku berharap, perpisahan kali ini adalah perpisahan yang menjadi awal dari sebuah pertemuanmu dengan dunia barumu yang mungkin akan kau kenang kelak hingga akhir hayat....

Nah kali ini saya mau nyeritain pengalaman saya waktu ketipu milih bis :v oh iya, bagi pembaca yang bacanya tepat saya setelah posting, saya mau mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa. Semoga puasanya hari ini bisa lancar dan khidmat ya, aamiiiin..

Jadi gini nih ceritanya, jadi beberapa hari yang lalu saya nih mendadak harus ke Kota Pahlawan, Surabaya. Yang mau tau kenapa kok ke Surabaya, karena pakde (sepupu ibu) dipanggil sama Yang Maha Kuasa. Saya kebetulan berdomisili di Jember. Untuk ke Surabaya, kalo naik bis itu butuh waktu sekitar 4.5-5 jam. Kiranya setelah sholat shubuh saya langsung berangkat dari Teminal Tawang Alun. Waktu itu langsung dipilihin naik bis Patas AKAS. Alhamdulillah nggak akan kepanasan kan ya kalo naek patas, hehe. Waktu udah jalan bisnya, langsung ada orang yang narikin karcis dari kursi ke kursi. Eh iya, saya duduk di bangku kedua. Masih terbilang bagian depan. Kenapa milih kursi bagian kedua, karena ibuk saya bilang kalo duduk bagian depan itu lebih aman daripada duduk di bagian tengah ataupun belakang. Perlu diingat ya, sekarang harga perorang naik PATAS tuh 60.000 rupiah kalo dari Jember-Surabaya. Nah ini yang menjadi permulaan saya trauma dengan naik bis. Bukan karena harganya yang 60.000, tapi karena kejadian setelahnya yang membuat saya trauma, hehe...

Tiba di Surabaya jam 09.45. Tepat sih perkiraan saya. Dan di perjalan berangkat tadi, saya tidak ada rasa kecewa sedikitpun dengan transportasi yang saya naiki ini. Singkat cerita, hanya butuh waktu 5 menit dengan naik ojek untuk sampai di rumah duka. Oh iya, harga ojek biasa nih dari Bungurasih ke rumah duka 15.000. Saya kurang tahu ini harga standart atau yang tidak, hehe. Yang penting udah sampailah, alhamdulillah. Runtutan acara demi acara pemakaman telah terlewati. Pukul 12 siang sudah selesai. Sebelum pulang saya sempatkan sholat dhuhur dulu di masjid terdekat. Lalu jalan 5 menit ke depan gang, panggil ojek lagi buat antar ke Bungurasih. Sebenarnya, kalopun jalan sih mampu. Mungkin butuh waktu 15 menit. Tapi, pada saat itu kondisi lagi berpuasa, yang berarti tenaga pasti bedalah setelah jalan kakinya orang puasa sama yang nggak puasa, hahahaha...

Sampai akhirnya kembali ke Bungurasih. Ngasih ongkosnya juga masih sama, 15.000. Udah habis gitu masuk. Tak lupa beli makan dan minum untuk berbuka. Karena estimasi sampai Jember pasti lepas sholat isya’ gitu. Udah beli, masuk tuh menuju ruang tunggu yang sangat besar yang menghubungkan dengan tempat jalur bis tujuan kita. Nah sepanjang jalan itu, banyak sekali orang-orang yang menawarkan dan tanya-tanya ke kita tujuan kita mau kemana. Disana saya agak bingung dan panik, risih juga tiap langkah ditanya-tanya terus. Dan akhirnya saya menjawab “JEMBER PATAS”. Ada orang yang memberitahukan bisnya. Dan waktu saya naik, benar sih ada ACnya, tapi kursinya kok tidak sama seperti saat saya berangkat tadi? Itu pertanyaan yang ada di kepala saya, tapi yaudahlah ya udah dapet bis alhamdulillah. Ketika sudah keluar dari Bungurasih, si Bapak Karcisnya nanya, “Mau kemana?” “Jember, Pak” “Oh 50.000”. Batin saya, kok lebih murah ya? Mungkin gara-gara kursinya nih gak kayak yang tadi pas berangkat. Karena saya merasa kondisinya tidak seperti saya berangkat tadi, saya tidak bisa memejamkan mata saya. Ada sedikit rasa kekhawatiran, nggak enak gitu. Sampailah pada akhirnya, bis itu berhenti di Terminal Probolinggo. Yang saya tau, emang bis itu suka berhenti gitu di Terminal Probolinggo buat cari penumpang, tapi setelah itu berangkat lagi. Nah pada saat inilah terjadi hal yang tidak terduga. Berhent di Terminal Probolinggo si pak supir bilang, “Yang mau ke Jember turun ganti bis, ayo ayo turun”. Loh kok gini? Tadi perasaan saya berangkat gak ada yang bilang-bilang tuh kalo ntar di Probolinggo ganti bis? Yaudah saya ngikut saja, ketimbang saya di sini terus gak pulang-pulang. Udah kecewa banget, nah sampe di bis yang mau saya tumpangi tuh ternyata bukan bis PATAS. Gak ada ACnya, kursinya mana udah tidak layak. MasyaAllah... bukannya saya nggak suka dengan keadaan demikian, tapi seharusnya, kalo mau ganti bis kan yang sesuai gitu. Berangkat ada ACnya ganti bis juga harus ada ACnya. Disitu saya sangat menyesal dan ingin marah sekali. FIX INI SAYA DIBOHONGIN SAMA BAPAK-BAPAK YANG DI TERMINAL BUUNGURASIH TADI. ASTAGHFIRULLAAAAAH...

Nah itu tadi cerita singkat yang kayanya sih panjang ya dari saya. Nggak mau saya lanjutin ah, takut semakin membuka luka lama dan akhirnya saya sebal sendiri, hehe.. Langsung aja deh ini saya kasih tips bagi kalian-kalian yang baru pertama kali naik bis (apalagi sendiri), terutama di Terminal Bungurasih. Tapi masih berlaku juga kok buat terminal dimana-mana, insyaAllah nggak beda jauh :v
1.  Terus berhati-hati dengan barang bawaan
Ketika sudah sampai di terminal, disitulah waktunya kalian mulai berhati-hati dengan barang bawaan kalian. Kalo Cuma bawa tas cangklong, lebih baik dicangklongin di bagian depan aja, kalo ditaruh belakang malah takut bahaya. Kalo bawa tas berat, misal nih isinya baju-baju gitu seperti orang mau mudik gitu ya, pastikan tasnya sudah tertutup rapat-rapat dan nggak mudah dibuka sama orang lain. Kalo bisa sih dikasih gembok, hehe. Barang berharga nih misalnya HP, jangan lepas dari tangan kalian, atau taruh di tempat yang paling aman. Misal lagi dompet yang isinya macem-macem kayak uang, KTP, SIM, dsb, sama juga taruh tempat yang aman yaa...
2.  Tetap waspada dan jangan pasang wajah kebingungan
Lihat dan waspada selalu kondisi sekitar kalian. Kalian harus bisa menjaga diri sendiri di tempat keramaian seperti terminal. Lengah sedikit, kalian bisa celaka nih. Dan lagi, jangan pasangan wajah bingung. Khusus tempat begini ini, pasang wajah santai saja atau kalo bisa pasang wajah sok tau (padahal aslinya gak tau mau milih bis apa, hehe). Tapi itu lebih baik daripada kalian malah tertipu oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Jadi, slow aja gitu...
3.  Jangan menjawab pertanyaan orang asing
Sebelum menaiki dan memilih bis, kalian pasti akan menemui banyak orang asing, entah sama-sama sebagai penumpang, copet yang menyamar jadi penumpang, kernet bis yang baik, kernet bis yang jahat, penipu, dsb. Semua itu sama, sama-sama orang asing bagi kalian. Kadang wajahnya meyakinkan, kadang juga aneh. Semua itu harus kalian hidari. Kalo ditanya atau mau diberi sesuatu lebih baik kalian menghindar, kalo dianya maksa, pergi aja atau teriak minta tolong gitu :v
4.  Kalo mau bertanya-tanya lebih baik ke petugas resmi
Ini penting banget. Kelanjutan dari yang sebelumnya sih. Jadi, kalo kalian mau nanya-nanya seputar bis yang akan kalian naiki, lebih baik kalian langsung bertanya pada petugas resminya. Pasti keliatan dong petugas resminya itu yang seperti gimana. Ya benar, yang make seragam rapih terus pasti ada embel-embelnya yang ada kaitannya dengan terminal atau bis gitu :v
5.  Pilihlah bis yang mempunyai stiker resmi dari Menhub
Saya kurang tau sih stiker ini berlaku untuk seterusnya atau hanya pada saat liburan mudik saja. Yang jelas, kalo saya baca sih kalo bis ada tanda stiker dari menhub, berarti bis itu sudah resmi diperbolehkan beroperasi. Dalam artian, jika kamu naik bis yang ada stikernya, insyaAllah aman deh, gitu...

Saya rasa udah cukup ya, semoga pengalaman saya ini bisa dijadikan pembelajaran bagi kalian-kalian yang mau berpergian menggunakan bis... J




Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Ucapku langkah awal menuliskan tulisan ini. Tulisan yang mungkin kuanggap sebagai surat yang mungkin tidak akan pernah kau baca kecuali aku akan memintamu untuk membacanya. Entah kapan, ataupun tidak akan pernah...
Singkat saja, dalam tulisan ini aku ingin menceritakan tentangmu pada orang-orang yang mau-maunya membaca tulisan aneh ini. Sebenarnya, sudah dari dulu aku ingin menceritakannya, tapi aku rasa baru kali ini aku diberikan waktu yang tepat untuk menceritakan tentangmu...
Kamu itu, salah seorang lelaki yang pernah kukenali. Asli Indonesia, bukan seorang Jawa. Tapi mungkin kamu punya keturunan seorang Jawa, atau juga tidak. Ah, jangan rasis deh, itu tidak baik...
Kamu itu, mengenali diriku. Aku pun demikian. Aku selalu mengingatmu, entah kamu sekarang tetap mengingatku atau tidak. Sekarang, itu tidak menjadi urusanku sih. Bukan tugasmu juga untuk selalu mengingatku kini..
Kamu itu, seorang lelaki yang mungkin aku sukai cara bicaranya. Kalimat-kalimat yang selalu tersusun rapi dan bisa saja mudah menyugesti orang-orang yang mendengarnya. Oh iya, kamu itu bicara seperlunya, tanpa basa-basi. Aku menyukai itu...
Kamu itu, yang pernah mengajariku materi matematika. Yang membuatku sampai saat ini selalu mengingat materi itu. Bukan materinya saja yang kuingat, lebih dari itu, aku mengingat kamu yang telah membuatku paham materi itu...
Kamu itu, sangat baik ke semua orang. Ramah dan menyenangkan. Itu yang membuat orang-orang di sekitarmu nyaman berada di dekatmu. Ditambah, kamu adalah lelaki yang sederhana. Aku tidak pernah melihat guratan kesombongan sedikitpun pada wajahmu.. Penilaian ini memang subjektif. Tapi kukira, pada pendapat orang banyakpun akan mengatakan demikian..
Kamu itu, lelaki yang saat kutemui pasti akan memberi sapaan senyum yang hangat walau sudah lama tidak bersua. Mungkin, pada siapapun kamu seperti itu. Tapi, saat bertemu diriku, menurutku itu yang istimewa...
Kamu itu, beda dari laki-laki lainnya. Aku tidak tahu pasti alasan apa yang membuat kamu berbeda. Yang jelas, perbedaan itulah yang membuatku suka..
Yang terakhir, Kamu itu... adalah doa yang selalu kupanjatkan kepada Allahu Rabbi Sang Pemilik Hati setiap insan.. Akupun insyaAllah akan selalu yakin doaku itu akan dikabulkan oleh-Nya...
Mungkin cukup aku menceritakan tentangmu pada orang-orang, aku berharap kalian dan kamu tidak menyesal membacanya..

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Jember, 15 April  2017 (ditulis pada dini hari WIB)
Dari saya,


Amalia Zulfa P. 
Powered by Blogger.