Pemaaf yang Pelupa

/
0 Comments


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh!! ^-^
Prolog dulu bentar, dikit satu paragraf ajaa...
Tiga bulan lamanya sudah tidak produktif akibat kemalasan diri saya sendiri wkwkwk. Nggak males-malesan sih sebenernya. Cuma, youtube merupakan sumber godaan yang utama yang membuat saya tidak produktif (tidak belajar juga huhuu). Untuk liburan UAS ini saya mau sok sibuk, tiap hari mau ngadep laptop, berusaha mencari informasi yang insyaAllah bermanfaat yang sekiranya bisa saya tulis disini (padahal sih seringnya dengerin lagu Mbak Nella). Mari teman-temanku sekalian, kita berusaha untuk produktif dengan selalu mengembangkan basic yang kita punyaiii.. :)

Dalam kehidupan sehari-hari, bisa kita dapati orang yang melakukan kesalahan. Atau mungkin bahkan kita yang berbuat salah. MISAL NIH: (story 1) Ada temen yang ngajakin ketemuan jam 8 pagi. Eh taunya dia baru sampe jam 10. Kitanya sudah on time, lah dia malah baru bangun jam 9. (story 2) Temen yang omongannya nyakitin hati. Padahal dianya niat bercanda, eh taunya kelewatan nyakitin hati kita. (story 3) Kita ngechat temen kita (penting dan butuh untuk dibales) dan lama banget nggak dibales. Tetiba dia bikin story tanpa buka chat kita. Waduhh pasti pada sering nih gregeten sama temen yang kayak begini wkwkwk. (story 4) Waktu kelompokan, temen kita diamanahi buat bawa sesuatu yang penting di kelompok. Pada saat hari H, dianya malah nggak masuk dan tanpa ada kabar apapun sebelumnya. (story 5) Ada temen yang minjem barangnya kita. Eh taunya pas dibalikin barangnya rusak dan gak bisa dibenerin. NAH!! Dari beberapa contoh cerita di atas, pasti kalian pernah ngalamin kan? Gimana rasanya kalo jadi korbannya (pihak yang terciderai/?)? Sakit hati? Gemess? Habis kesabaran? Ah pasti beragam ya rasanya, tergantung kita bagaimana menyikapinya. Boleh tulis pengalaman kalian di kolom komentar kalo ada yang lebih ngeselin yaa wkwkwk..
Sering kali kita mendengar kalimat, “Manusia tidak pernah luput dari salah dan dosa”, “Manusia bukanlah makhluk yang sempurna”. Seriiing banget denger kalimat itu kalo ada temen atau seseorang lah yang melakukan suatu kesalahan ataupun kekhilafan. Seakan-akan kalimat diatas menjadi tameng bagi si pembuat kesalahan itu. Menjadi alasan utama agar perbuatannya itu menjadi termaklumi dan termaafkan. Tapi setelah dipikir-pikir, ya emang bener juga. Manusia adalah makhluk biasa, bukan nabi, bukan rasul, bukan malaikat. Pasti pernah berbuat salah dan dosa.
Si korbannya ini pasti punya beragam respon kalo udah merasa terciderai hatinya #alaydah. Jangan korban deh nyebutnya, sebut saja si yang terdzolimi. (Pertama) Ada yang saat dia sakit hati, dia malah ingin balas dendam ke temennya yang berbuat salah (yang mendzolimi). Balas dendam punya dua cara. Balas dendam secara langsung alias sesuai atau setimpal dengan kesalahan yang dilakukan dan balas dendam melalui doa. Balas dendam yang dibalas dengan perbuatan yang setimpal ini yang nggak baik. Muncul kalimat, “Coba dia ngerasain apa yang aku rasain, tunggu saja balasan dariku..”, “Kamu bisa berbuat gitu ke aku, masak aku nggak bisa gituin kamu?” sebenarnya sangat wajar seperti itu, namanya juga orang sakit hati kan. Sini juga dongkol gitu, kitanya nggak salah udah bener, eh dianya malah nyakitin. Hal yang seperti itu tidak akan menyelesaikan masalah (yang ada malah berlaurt-larut), juga akan membuat penyakit hati. Capek sendiri jadi kitanya. Jangan begitu ya teman-teman.. semoga kita selalu senantiasa dilindungi dari segala penyakit hati, aamiiin.. Nah lanjut bahas yang melalui doa. Yang melalui doa ini memang merupakan hak prerogatif untuk dia yang terdzolimi. Dari Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Takutlah kepada doa orang-orang yang teraniyaya, sebab tidak ada hijab antaranya dengan Allah (untuk mengabulkan)”. [Shahih Muslim, kitab Iman 1/37-38]. Dari dalil itu pun kita dapat menarik kesimpulan, doa orang yang terdzolimi ini sungguh mustajab. Misal ada yang berbuat salah sama kita, terus kita berdoa, “Ya Allah balaslah perbuatan yang sudah dia lakukan padaku, balaslah ya Allah”. Itu sangat tidak apa-apa wahai temanku, karena memang itu adalah hak yang diberikan Allah kepada kita. Kita boleh ambil kesempatan itu untuk berdoa.
(Kedua) Dia tidak mau balas dendam tetapi dia ingin bisa menuntut di akhirat. “Aku tidak akan balas dendam pada dia, biar lah kelak di akhirat aku akan menuntutnya.” Ada dua cara penuntutan di akhirat. Yang pertama, catatan amal baik orang yang mendzolimi diberikan kepada yang terdzlomi. Yang kedua, jika ternyata amalan baik yang dia punyai telah habis, maka amal buruk punya yang si terdzolimi akan ditimpakan padanya. Dalam bentuk sebuah cerita misalnya begini nih. Si A semasa hidupnya punya banyak amalan baik yang dapat dipastikan dia bisa masuk surga. Tetapi, saat persidangan di akhirat, tiba-tiba muncul si B, “Ya Allah, dulu si A pernah mendzolimi saya. Dia pernah menyakiti saya dengan memfitnah dan mengolok-ngolok saya. Saya mohon dia bisa mengganti rugi atas perbuatannya itu ya Allah.” Akhirnya sebagian amalan si A diberikan kepada si B. Lunas sudah ganti rugi kepada si B. Saat akan melangkah lagi menuju surga, tetiba muncul si C, si D, si E, si F yang juga menuntut hal yang sama kepada si A. Alasannya pun sama, karena si A pernah mendzolimi mereka. Tanpa disadari, amalan baik si A udah habis untuk menebus kesalahannya sendiri. Dan ternyata masih ada si G dan H yang menuntut pula. “Ya Allah, bagaimana saya bisa menebus kesalahan saya jika amalan baik saya telah habis?” langkah yang kedua, yakni amalan buruk di G dan H ditimpakan kepada di A. “Ya Allah, saya tidak pernah mencuri, saya tidak pernah berzina, saya tidak pernah meninggalkan sholat. Mengapa ini menjadi amalan buruk saya?” ternyata, amalan-amalan itu pernah dilakukan oleh si G dan si H. Yang sebenarnya tidak pernah kita lakukan, tetapi akibat kedzoliman kita terhadap orang lain, maka dosa-dosa tersebut diberikan pada kita, naudzubillah. Semoga hal yang dicontohkan barusan tidak terjadi pada kita..
Melihat poin pertama dan kedua, ternyata ngeri sekali loh jika kita pernah bebuat dzolim pada orang lain, menyakiti hati mereka. Kita tidak tahu apa yang menjadi pilihan keputusan orang yang pernah didzolimi oleh kita. Bisa saja dia balas dendam atau bisa saja dia akan menuntut kita di akhirat kelak. Melihat kengerian tersebut, sebaiknya kita menghindari hal-hal yang dapat menyakiti ataupun mengecewakan seseorang. Sebisa mungkin kita menjaga lisan ataupun perbuatan kita kepada orang lain. Urusan hati, perasaan siapa yang tau kan...
(Ketiga) Dia memaafkan, tidak mau balas dendam juga tidak mau menuntut, dan bahkan mendoakan orang yang mendzoliminya. Ini sungguh perilaku yang paling mulia diantara ketiganya. “Maaf” memang menjadi kata paling sering diucapkan oleh orang yang mendzolimi kepada yang terdzolimi. Itu ya kalo yang mendzolimi sadar akan kesalahannya ya. Kalo yang nggak sadar itu loh, lebih ngeselin dan menyakitkan hati :’) Kembali lagi pada kalimat di paragraf awal, “Manusia adalah makhluk biasa yang tak luput dari kesalahan”. Yang terdzolimi sadar akan hal tersebut, manusia di mata Allah kedudukannya sama. Sebenarnya jika akan membalas maupun menuntut dia sangat punya kuasa, tapi dia ingat “Allah yang menciptakan aku dan dia saja Maha Pemaaf. Pantaskah aku sebagai hamba-Nya yang lemah ini tidak memaafkan perbuatan saudaraku itu?” memaafkan juga mempunyai beberapa manfaat, antaranya: masalah antara kita dan dia selesai, ukhuwah/ persaudaraan kita tetap terjaga, dan menghindari diri kita dari penyakit hati. Seseorang yang menjadi pemaaf mempunyai kedudukan yang mulia, bahkan derajatnya sama seperti nabi, rasul, dan para syuhada. Saking mulianya akhlak para pemaaf loh, masyaAllah :)
Seorang yang pemaaf juga diberi surga yang spesial oleh Allah. “…dan bergegaslah kepada ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. Yaitu orang-orang yang menginfakkan hartanya di saat lapang dan susah (sempit) dan orang-orang yang menahan amarahnya serta memaafkan yang berbuat kesalahan kepadanya dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS Ali Imran 133 dan 134). Sungguh besar nikmat yang Allah berikan pada orang mukmin yang pemaaf. Tidak ada sedikitpun kerugian bagi orang yang pemaaf walau dalam wujud konkretnya dia terlihat lemah dan mengalah. Tapi disitulah titik kemenangan/ keuntungan dari orang yang memaafkan.
Ada suatu kisah saat Rasulullah hendak hijrah ke Thaif. Awalnya, beliau disambut baik oleh warga disana. Tetapi, saat warga disana mengetahui bahwa kedatangan Rasulullah kesana adalah untuk menyebarkan ajaran islam, mereka mulai benci dengan Rasulullah. Mereka mencela, mencaci, bahkan melempar batu pada Rasulullah. Karena hal tersebut, Rasulullah akhirnya meninggalkan Thaif. Saat di perjalanan, Jibril datang pada Rasul dan menawarkan agar warga Thaif diberi pelajaran dengan ditimpakan gunung yang sangat besar ke desanya. Tapi, Rasul lebih memilih untuk memaafkan warga Thaif dan menyuruh Jibril tidak melakukan hal itu. Dengan kelapangan hatinya, Rasulullah hanya mengakatakan bahwa warga Thaif masih tergolong sebagai orang jahiliyah, beliau memaafkan dan beliau mendoakan agar mereka segera diberi hidayah oleh Allah. Sungguh mulianya akhlak Rasulullah, masyaAllah :)
Rasulullah menganjurkan ada 2 perkara yang harus dilakukan saat kita akan memaafkan seseorang, yakni: MENGINGAT kebaikan orang lain kepada kita dan keburukan kita kepada orang lain dan; MELUPAKAN kebaikan kita kepada orang lain dan keburukan orang lain kepada kita. Mari kita resapi dan pelan-pelan memahami anjuran tersebut. Agar hati bisa menjadi tentram, ada baiknya saat seorang berbuat salah, ingat-ingatlah perbuatan baik dia yang pernah dilakukan untuk kita, dan kita sendiri harus selalu intropeksi apa saja yang menjadi keburukan kita. Misal, si I hari ini membentak kamu, padahal kamu tidak salah apa-apa. Membentaknya hingga mengolok-ngolok dan menyakitkan hati. Ingin banget kamu marah balik ke dia. Tapi sebelumnya yang harus kamu ingat adalah si I ini pernah baik ke kamu, dia pernah nolong kamu waktu kamu kesusahan. Kamu bukan manusia yang suci, punya juga keburukan. Daripada marah, lebih baik kamu bermuhasabah (intropeksi dan evaluasi) diri. Dengan langkah yang pertama ini, insyaAllah kita akan lebih mudah memaafkan orang lain. Berikutnya, berusaha melupakan kebaikan kita pada orang lain dan melupakan pula keburukan orang lain. Bagi saya, orang yang selalu mengingat-ngingat kebaikan yang dilakukannya terhadap orang lain adalah orang yang sombong. Bagaimana tidak, seakan-akan dia selalu bangga dengan kebaikan yang dia lakukan. Padahal, jika dibandingkan dengan orang lain kebaikan dia belum tentu ada apa-apanya. Poin yang paling penting dan susah nih, melupakan keburukan orang lain. Kalo sudah sakit hati, apa lagi buat orang yang baperan nih, susah banget ngelupain kesalahan orang lain. Selalu ingat dan suka ngungkit-ngungkit gitu. Ada cara yang mungkin insyaAllah ampuh nih biar kita jadi orang yang amnesia terhadap keburukan orang lain. Caranya yaitu banyakin berdoa. “Robbighfirli : Warkhamni Wajburni Warfa'ni Warzukni Wahdini Wa'afini Wa'fuanniyang artinya: “Ampuni aku ya Allah; dan kasihanilah aku; dan tutupi kekuranganku; dan tinggikan derajatku; dan berilah aku petunjuk; dan berilah aku kesehatan; dan maafkan aku.”
Memaafkan adalah perbuatan yang tidak mudah. Apalagi kesalahan yang dilakukan oleh seseorang itu sangat menyakitkan hati kita. Butuh pembiasaan agar hati ini mudah dan lapang memaafkan orang lain. Dengan kita melakukan 2 perkara yang dianjurkan oleh Rasulullah, insyaAllah hati kita akan lebih mudah memaafkan orang lain. Ayo teman-teman, mari sama-sama mulai detik ini kita membiasakan diri untuk lebih mudah memaafkan orang lain, mudah lupa dengan kesalahan orang lain. Hidup ini terlalu singkat jika kerjaan kita hanya terus-terusan nginget kesalahan orang lain. Jadilah pemaaf yang amnesia wkwkwk :D

Cukup sekian yang bisa saya bagikan ke temen-temen pada kesempatan kali ini, semoga kita bisa selalu semangat dalam memperbaiki diri yaa, aamiiin.. oh iya, sebenernya tulisan saya ini sebagian juga meresume dari kajiannya ustadzah Haneen Akira. Nih monggo yang ada waktu luang bisa langsung dibuka disini.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ^-^


Baca Juga Nih

No comments:

Komentar dan saranmu akan bermanfaat untukku 😊

Powered by Blogger.