Akibat Kealpaanku (Tips dan Langkah Mengurus Buku Tabungan yang Hilang)

/
2 Comments

Assalamualaikum temen-temen!! Salam kenal dan salam sejahtera buat kalian yang baru pertama kali singgah di berandaku!

Kali ini saya mau berbagi sedikit cerita. Oke, kalo ternyata banyak cerita, mohon dimaapkeun yaa... Langsung aja deh, silakan dibaca ^-^

Cerita ini bermula saat saya ditinggal untuk beberapa waktu oleh ayah dan ibu pergi menunaikan rukun islam yang ke lima. Iya betul, naik haji. Sebelumnya, saya belum pernah berpisah dari orang tua selama 40 hari an. Paling pol ya 10 hari. Mohon maklum ya, saya kuliah di kampung halaman. Ngekostnya di rumah orang tua. Jadi alhamdulillah setiap hari ya ketemu.

Banyak hal yang harus dipersiapkan oleh kedua orang tua saya. Mulai dari prepare barang yang harus dibawa, manasik haji, rajin berolahraga biar disana ndak kaget kakinya kalo jalan jauh, dan lain sebagainya. Persiapan yang lainnya adalah menyiapkan pasokan dana untuk anaknya yang akan ditinggalkan sebatang kara selama 40 hari (oke ini hiperbola). Sebelum berangkat, ibu hanya memberi saya uang yang jika diestimasikan mungkin akan habis 7 hari untuk kebutuhanku. Kebutuhan yang dimaksud diantaranya: makan, minum, uang bensin. Terus setelah 7 hari ke depan bagaimana? Mau ditransfer saja katanya.

“Oh ditransfer ke rekeningku ya.” Dan disini masalahnya bermula. SAYA TIDAK HAFAL NOMOR REKENING SAYA SENDIRI. Saya pernah mencatat nomor rekening saya di HP. Loh HPnya kan hilang :’) (untuk cerita sambat HP yang hilang, insyaAllah soon wkwkwk) Lanjut, jujur saja, saya sendiri jarang untuk melakukan transaksi online. Di samping tidak begitu suka beli-beli dan kirim duit, uang dari ayah dan ibu selalu diberikan secara kontan. Jadi yaa.. begitu lah (Tapi setelah kejadian ini, untuk mempermudah laju transaksi ekonomi di kehidupan saya, saya berwacana untuk menggunakan m-banking)

“Oh iya, di buku tabungan kan nyantumin nomor rekening” Mencarilah saya dimana buku tabungan itu berada. Seingat saya, saya meletakkannya di kamar. Setelah saya telusur dan telisik, loh kok nggak ada? Sekitar 3hari an kamar ini saya pantau. Kok ya tidak ada tanda-tanda buku tabungan itu memperlihatkan pesonanya. Saya mulai menyerah untuk mencarinya. Harusnya sih ada ya, kesingsal ini sepertinya :’) (YA AMPUN AMAL APA SIH YANG NGGAK ILANG. HP ILANG, BUKU TABUNGAN ILANG. LALI PISAN NDELEH E NANGDI)

Saya mulai putus asa. Menggerutui diri sendiri yang begitu pelupa dan kurang primpen ini. Astaghfirullah astaghfirullah.. Saya harus bertanggungjawab atas kejadiaan yang tidak diharapkan ini (YA IYALAH WOY). Akhirnya, saya memutuskan untuk MEMBUAT BUKU TABUNGAN BARU. Bagi temen-temen yang punya masalah seperti di atas (iya buku tabungannya hilang), mari disimak berikut langkah dan tipsnya:

Pertama, pergi ke kantor polisi untuk membuat bukti surat kehilangan. Kantor polisi yang direkomenadikan adalah Kantor POLSEK (Kepolisian Negara Republik Indonesia Sektor). Kantor polseknya usahakan juga yang terdekat dengan pembuatan buku tabungannya dulu. Hal ini dimaksudkan bisa riwa-riwinya itu nggak terlalu jauh ntar, hehe.

Kenapa kok tidak di Kantor POLRES (Kepolisian Negara Republik Indonesia Resort) saja? Alasannya adalah karena lebih jauh dari bank saat saya membuat buku tabungan. Kalo ada yang dekat dan bisa, kenapa mau-maunya pergi ke yang jauh? Alasan keduanya karena (biasanya) Polsek lebih sepi dari pada Polres. Kalo sepi pasti akan lebih cepat mengurusnya. 

Tibanya di Kantor POLSEK, utarakan apa perasaan kita saat ini ke bapak/ ibu polisinya. “Pak/ Bu saya ingin mengurus bukti surat kehilangan. Saya kehilangan buku tabungan”.  Tunggu beberapa menit, pihak kepolisian akan membuatkan suratnya. Oh iya, jangan lupa mambawa fotocopy KTP. Fotocopy KTP tersebut diambil nantinya oleh pihak kepolisian. Semacam dijadikan bukti jaminan bahwa KTP atas nama si A ini pernah mengurus surat kehilangan berupa buku tabungan.

Di sela-sela pembuatan suratnya, kita akan ditanyai banyak hal oleh petugas. Seperti diinterogasi gitu. Kebetulan di Kantor Polsek tempat saya ngurus si bapak polisinya sedikit garang. Tapi tidak apa, saya paham tugas mereka memang seperti itu agar tidak ada yang berani macam-macam ke mereka :’) Butuh sekitar 15 menit saya mengurus surat kehilangannya, cukup cepat kan? Itu yang membuat lama masih diwawancarai sama beliaunya, huehehe. Setelahnya, kita akan diberikan satu lembar surat kehilangan yang nantinya lembaran tersebut diberikan pada pihak bank yang bersangkutan.

Kedua, Pergi ke bank yang bersangkutan. Yang dimaksud bank yang bersangkutan disini adalah bank saat kita membuka buku tabungan tersebut. Misal kita membuka buku tabungan di bank cabang A, kita mengurusnya jangan di bank pusat, begitu.... Parkirkan kendaraan kalian di tempat yang nyaman. Jangan asal markir karena kita nggak tahu akan berapa lama kita ngurus di dalam. Tergantung antrean, iya kan? Usai parkir, masuklah dan ambil nomor antrean untuk ke bagian customer service. Ingat, customer service ya bukan ke teller huehehe.

Saat itu saya mendapat nomor antrean 39 sedangkan yang dilayani saat itu masih nomor antrean 34. “Selisih 5 lagi”, pikir saya. Estimasi saya saat itu mungkin menunggu 30menitan. Ternyata dugaan saya salah. Lebih dari 45 menit saya belum dipanggil. Wajah saya sudah mulai lusuh wkwkwk untung di dalam ruangan berAC.

Tiba saatnya nomor antrean saya. Disambut hangat dengan berjabat tangan oleh mbak-mbak petugasnya yang begitu ramah. Setelah duduk, kita ditanya apa yang bisa si mbaknya bantu. Saya bilang kalo buku tabungan saya hilang dan berniat untuk membuat buku tabungan baru. Dengan menyerahkan bukti surat kehilangan yang dibuat tadi dan KTP asli nasabah (milik saya), si mbaknya dengan sigap langsung memproses. Tidak butuh waktu lama, sekitar 15 menit an buku tabungan yang baru sudah ada dalam genggaman saya, alhamdulillah yeay!!

Tips tambahan dari saya, usahakan ngurusnya dari pagi ya. Dan pada hari itu teman-teman bener-bener fokus ngurusin hal ini. Bisa kok diurus dalam satu hari. Bahkan setengah hari pun bisa. Memang harus sabarr yaa. Selain itu, teman-teman juga harus sedia KTP asli dan fotocopy nya ya. Pasti dua hal tersebut akan dibutuhkan.

Banyak hikmah yang bisa saya ambil atas kejadian ini (kejadian barang-barang saya yang hilang). Kebiasaan saya yang sedikit ceroboh dalam menyimpan barang-barang harus segera diubah. Iya, banyak sekali mudhorotnya dalam kehidupan saya. Bukan saja menyusahkan diri sendiri, pun meliputi orang lain.

Udahan dulu deh sambatan saya kali ini, semoga langkah dan tips di atas bisa bermanfaat bagi yang membacanya. Yang punya kebiasaan lalai dan ceroboh seperti saya, yuk kita perbaiki kebiasaan buruk kita. Jangan sampai karena ulah kita, orang lain yang terkena imbasnya. Mari lebih berhati-hati dan teliti!!



Baca Juga Nih

2 comments:

Komentar dan saranmu akan bermanfaat untukku 😊

Powered by Blogger.